Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krugman dan Sisi Gelap Globalisasi

Kompas.com - 14/10/2008, 08:43 WIB

Keberhasilan ekonom Amerika Serikat, Paul Krugman (55), menyabet Nobel Ekonomi tidak mengejutkan banyak orang. Sejak lama ia dijagokan oleh para koleganya sebagai calon favorit penerima penghargaan paling bergengsi itu.

Ekonom Princeton University yang juga kolumnis tetap di New York Times itu dinilai para juri berhasil memformulasikan teori baru mengenai dampak dari perdagangan bebas dan globalisasi, serta faktor-faktor yang menjadi penentu terjadinya urbanisasi global.

Teori ini menelanjangi sisi gelap lain globalisasi yang cenderung meningkatkan tekanan baru pada beban kehidupan di perkotaan, karena spesialisasi membuat manusia tersedot ke pusat-pusat perkotaan sebagai konsentrasinya.

Teori Krugman dianggap bisa menjelaskan bagaimana globalisasi cenderung menghasilkan konsentrasi, baik dalam hal barang apa yang diproduksi maupun lokasi barang tersebut dibuat. Hasil dari proses-proses ini mengakibatkan wilayah-wilayah menjadi terbagi ke dalam dua kontras, yakni wilayah inti di perkotaan sebagai konsentrasi teknologi tinggi dan wilayah peri-peri yang lebih terbelakang.

Isu semakin terkonsentrasinya pertumbuhan di wilayah perkotaan menjadi isu utama di mana-mana, terutama di negara berkembang. Teori Krugman menyimpang dari teori tradisional yang mengasumsikan perbedaan antarnegara sebagai dasar terjadinya spesialisasi dalam perdagangan. Perbedaan ini, menurut teori tradisional, memungkinkan suatu negara memperbaiki posisinya melalui komplementaritas.

Namun, teori Krugman membeberkan bagaimana dalam faktanya, perdagangan dunia didominasi hanya oleh segelintir negara, yang bukan saja memiliki kondisi serupa, tetapi juga memperdagangkan produk yang sama.

Teori Krugman dianggap mampu menggabungkan perdagangan internasional dan geografi ekonomi yang selama ini dianggap sebagai dua sub-disiplin ilmu yang terpisah.

Isu perdagangan bukan hal baru buat Krugman. Sebagai ekonom dan kolumnis, Krugman sudah menulis lusinan buku dan ratusan artikel mengenai perdagangan internasional dan juga keuangan global. Ia dianggap sebagai pencipta apa yang disebut ”ekonomi geografi baru”.

Lahir di Long Island, New York, Krugman meraih gelar PhD-nya dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) tahun 1977 dan mengajar di Yale, MIT, UC Berkeley, The London School of Economics, dan Stanford University, sebelum akhirnya ”hinggap” di Princeton University sejak tahun 2000.

Tahun 1991, ia menerima John Bates Clark Medal, sebuah penghargaan yang setiap dua tahun sekali diberikan oleh American Economic Association kepada ekonom berusia di bawah 40 tahun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com