Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Migrasi Burung Rusia Alami Pergeseran

Kompas.com - 14/10/2008, 01:00 WIB

Medan, Kompas - Burung asal Rusia dan Siberia yang bermigrasi ke Australia mulai singgah di pesisir timur Sumatera. Namun, burung itu tidak lagi singgah di kawasan yang mengalami kerusakan lingkungan. Burung di pantai basah ini hanya singgah di tempat yang terjaga kelestariannya.

”Burung-burung itu berpindah tempat singgah ke tempat yang lebih terjaga kondisi lingkungan alamnya,” tutur Agung Siswoyo, pengendali ekosistem hutan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara, Senin (13/10) di Medan.

Agung mengatakan, kawasan yang mengalami kerusakan ada di Suaka Margasatwa Karang Gading Langkat Timur Laut. Di kawasan yang merupakan vegetasi bakau ini sebagian berubah fungsi menjadi permukiman, tambak ikan, dan perkebunan sawit.

”Burung migran ini transit di pesisir timur Sumatera untuk mencari makan di pantai basah. Di lumpur itulah mereka menemukan makanannya berupa ikan kecil, udang, dan cacing,” tutur pemerhati burung migran, Akhmad Junaidi Siregar dari Bio Palas, lembaga pemerhati lingkungan Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara. Bio Palas, tutur Junaidi, melakukan penelitian sebanyak 20 kali sejak awal 2006.

Puncak migrasi burung Rusia ke Australia biasanya terjadi pada Januari. Pada saat itulah pencinta burung di Asia mendata jumlah dan jenis burung migran ini di sejumlah titik pengamatan. Pada Januari 2008, jumlah burung migran yang terdata di dua titik itu mencapai 9.000 ekor dari delapan jenis.

Jenis burung migran itu adalah derek besar (Pluvialis squatarola), trinil berdaran (Tringa cinereus), gajahan pengala (Numenius phaeopus), biru laut ekor blorok (Limosa lapponica), dara laut (Sterna sp), gajahan besar (Numenius arquata), trinil ekor kelabu (Tringa brevipes), dan trinil kaki merah (Tringa totanus).

Pengamat burung Sumatran Rainforest Institute (SRI), Hasri Abdillah, mengatakan, di sepanjang pesisir timur Sumatera Utara merupakan daerah habitat burung migran. (NDY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com