Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produktivitas Supertoy HL-2 Paling Rendah

Kompas.com - 08/10/2008, 20:02 WIB

PURWOREJO, RABU - Dalam pengujian bersama 9 varietas dan dua calon varietas tanaman padi lainnya, calon varietas baru Supertoy HL-2 terbukti memiliki produktivitas terendah. Jika produksi gabah kering panen (GKP) pada tanaman lain berkisar 8 hingga 11 ton per hektar, maka Supertoy HL-2 hanya mampu menghasilkan 6,5 ton GKP per hektar.

Dari pengujian yang dilakukan di tanah bengkok seluas 1,2 hektar di Desa Condongsari, Kecamatan Banyuurip tersebut, produktivitas calon varietas baru Supertoy HL-2 kalah jauh dibandingkan varietas IR-64 dan Cimelati. Di antara 12 tanaman itu, Cimelati memiliki produktivitas tertinggi mencapai 11,2 ton GKP per hektar, dan produktivitas IR-64 10,72 ton GKP per hektar.

Selain itu, produktivitas Supertoy HL-2 juga masih berada di bawah produktivitas dua calon varietas lainnya yaitu RUTT dan IR 7.3005, yang masing-masing menghasilkan 9,22 ton GKP per hektar dan 10,4 ton GKP per hektar.

Kepala Seksi Produksi Pangan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Purworejo Eko Anang Sofyan W, produksi GKP Supertoy HL-2 yang rendah tersebut, baru bisa diperoleh setelah melalui masa tanam yang lebih panjang.

"Jika 11 tanaman padi lainnya bisa dipanen setelah berusia 105 hari, maka khusus Supertoy HL-2 baru bisa dipanen setelah berusia 155 hari," terangnya, Rabu (8/10).

Penanaman sembilan varietas padi dan tiga calon varietas baru itu, dilakukan serentak pada 22 Mei 2008. Kegiatan ini melibatkan sedikitnya 15 petani yang tergabung dalam gabungan kelompok tani (Gapoktan) Desa Condongsari.

Tidak hanya itu, penanganan pascapanen Supertoy HL-2 juga sulit dilaksanakan. Baik menggunakan sistem gepyok secara manual ataupun memakai mesin perontok gabah, bulir gabah padi Supertoy HL-2 relatif sulit untuk dirontokkan, paparnya.

Pengujian varietas ini sengaja dilaksanakan untuk membandingkan produktivitas berbagai tanaman padi. Dengan mengetahui berbagai kekurangan yang dimiliki Supertoy HL-2 dan keunggulan dari varietas padi lainnya, maka petani pun diharapkan mampu menilai dan menimbang-nimbang varietas padi apa yang akan ditanamnya.

Kepala Desa Condongsari Catur Saptono mengatakan, dengan semua kekurangan yang dimilikinya, calon varietas baru padi Supertoy HL-2 bukan merupakan jenis tanaman yang layak direkomendasikan untuk ditanam.

"Dengan angka produktivitas yang rendah serta masa tanam yang berjalan yang lebih panjang, Supertoy HL-2 tidak menguntungkan petani karena memiliki nilai ekonomis yang rendah," terangnya.

Kendati demikian, Catur mengakui, kualitas beras yang dihasilkan dari padi Supertoy HL-2 memang bermutu tinggi. Aromanya yang wangi serta rasa nasi yang pulen, menurut dia, sangat mirip dengan beras Rojolele.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com