Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisatawan Jepang Digarap dengan Teori Bebek

Kompas.com - 20/09/2008, 07:37 WIB

TOKYO, SABTU - Menteri Kebudayaan dan Pariwisata atau Menbudpar, Jero Wacik, mengakui pihaknya  cukup berhati-hati dalam mendatangkan wisatawan Jepang ke Indonesia, mengingat kepatuhannya terhadap imbauan pemerintahnya. Untuk itu, ia merasa perlu menerapkan "teori bebek" dalam pelaksanaannya.
    
"Turis Jepang itu karakteristiknya berbeda dengan negara-negara barat lainnya, seperti Amerika atau Australia yang bisa mengabaikan ’travel warning’ dari negaranya. Wisatawan Jepang sangat membebek atas saran dari pemerintahnya," kata Menbudpar di Tokyo Jumat, usai mengikuti pembukaan pameran pariwisata Jepang (JATA Travel Fair).
     
Menteri menceritakan hal itu ketika ditanya mengenai kiatnya dalam menggarap pasar pariwisata Jepang, berkaitan dengan kampanye Visit Indonesia Year (VIY) 2008 yang mulai digelar di Negeri Sakura itu.
     
Selain itu, ujar menteri lagi, bagi masyarakat Jepang "seeing is believing". Jadi bagaimana melibatkan orang Jepang sendiri, seperti ratu kecantikan Jepang dan juga media massa Jepang untuk berkeliling Indonesia dan kemudian menceritakan kembali hasil perjalanan yang dialaminya.
     
"Mempromosikan keindahan pariwisata Indonesia melalui orang Jepang sendiri tentunya akan lebih mudah dipercaya oleh khalayaknya sendiri," tutur Jero Wacik.
     
Ia kemudian menceritakan bagaimana kegiatan promosi akan lebih sering dilakukan di Jepang sehingga target untuk mendatangkan wisatawan Jepang ke Indonesia bisa lebih banyak lagi.
     
Ia sendiri menyebutkan target VIY untuk mendatangkan tujuh juta turis asing ke Indonesia, sementara dari Jepang ditargetkan mencapai dua juta orang hingga akhir tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com