Lempar Uang untuk Buaya Putih di Jembatan Sewo

INDRAMAYU, SELASA - Saat tim survey jalur mudik Kompas melintas di Indramayu, sekelompok anak-anak terlihat sedang berlomba mengambil uang recehan yang dibuang supir truk di jembatan Sewo, Indramayu. Bahwa anak-anak tersebut mengambil uang, itu hal yang lumrah. Siapa yang tidak mau uang? Tapi apa alasan para sopir melemparnya ke sana?

Menurut cerita Dodi (45), penduduk sekitar yang tinggal di sekitar jembatan, kebiasaan melempar uang receh itu sudah berlangsung sejak jaman penjajahan Belanda dulu. Konon ada siluman buaya putih yang menjadi "penunggu" sungai itu. Sang "siluman" diyakini sebagai biang keladi banyaknya kecelakaan di daerah itu. Maka untuk menjinakkannya, para pengendara yang lewat sering melemparkan uang sebagai bentuk sapaan "numpang lewat".

"Penduduk sekitar percayahal itu karena sering ada mobil atau motor jatuh saat melewati jembatan itu, jadi supir-supir yang tahu cerita ini melempar uang," ujar Dodi, bapak dua anak itu.

Berdasar pantauan Kompas.com Selasa sore ini (16/9), bukan buaya putih, tapi beberapa anak yang tampak memunguti uang di tengah jembatan dengan sapu. Suatu tindakan yang justru bisa membahayakan keselamatan diri mereka, mengingat jalur tersebut dilalui truk-truk besar dengan laju yang cukup kencang.

"Yah, memang membahayakan kegiatan anak-anak itu. Tapi kan ada untungnya juga karena jembatan ini dijaga 24 jam, kalau malam, orang-orang tua yang jaga," ujar Dodi yang asli Medan itu. Yang jelas, karena Jembatan Sewo terletak di perbatasan Indramayu dan Subang yang menjadi jalur pemudik ke Jawa Tengah, maka para pengendara diharap lebih berhati-hati saat melintasinya. Tentu bukan karena siluman buaya, namun karena banyak anak-anak yang mengambil uang sang siluman. Wah...