Observatorium Boscha Harus Segera Diselamatkan

BANDUNG, SENIN - Observatorium Boscha, di Lembang, Bandung Barat, harus segera diselamatkan dari gangguan polusi cahaya dan polusi radio. Observatorium Boscha bukan hanya berguna bagi penelitian bintang tapi juga saksi hidup perkembangan astronomi dunia.

Demikian dikatakan Menteri Negara Riset dan Teknologi Kusmayanto Kadiman di sela-sela acara Olimpiade Internasional Astronomy dan Astrophysic II di Bandung, Senin (25/8). Saat ini teropong yang ada di Observatorium Boscha adalah Refraktor Ganda Zeiss 60 cm, Refraktor Bamberg 37 cm, Teleskop Schmidt Bimasakti, Teleskop Cassegrain GOTO 45 cm, Refraktor Unitron, dan Reflektor GAO-ITB-RTS.

Menurut Kusmayanto, kegiatan Observatorium Bosscha saat ini dalam kondisi mengkhawatirkan akibat polusi cahaya perkotaan hingga gelombang elektronik. Hal ini harus segera menjadi perhatian serius. Observatorium Boscha dikatakannya tidak boleh hilang atau terhambat aktvitasnya. Apabila satu kali saja hilang, peneropongan bintang di Langit Lintang Selatan akan terhambat. Oleh karena itu ia mengharapkan Gubernur Jawa Barat, Bupati, dan Walikota se-Bandung Raya semakin peduli permasalahan di Boscha.

Beberapa langkah yang bisa diambil antara lain mengamankan daerah hijau radius 5 kilometer. Selain itu diperlukan strerilisasi polusi cahaya dan gelombang radio di sekitar Boscha. Perhatian pada astronom juga jangan dilupakan. "Mereka harus tetap diberi dukungan masyarakat atau pemerintah. Baik moral atau material," katanya.