Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lawan Gajah, Ronal Tewas Terinjak

Kompas.com - 19/07/2008, 17:42 WIB

PEKANBARU, SABTU - Ronal Silalahi (49) seorang warga Kelurahan Balaimakam, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau, tewas diinjak gajah saat mengusir rombongan hewan langka itu yang masuk ke kebunnya Sabtu (19/7) pagi.
    
"Kejadiannya sekitar pukul 10 tadi pagi. Ia diinjak gajah saat jatuh telungkup," ujar Reslina (42) istri korban saat ditemui ditempat tinggalnya di RT05 RW 06 Balaimakam.
    
Menurut dia, kawanan gajah yang jumlahnya puluhan ekor itu dalam sepekan terakhir acap masuk ke perkampungan masyarakat dan melahap tanaman kebun masyarakat.
    
Ronal bersama tetangganya yang lain dalam beberapa hari ini bersiaga di kebun mereka untuk mengusir kawanan gajah liar itu agar tidak menganggu tanaman kebun mereka berupa tanaman sawit muda yang ditumpangsari dengan tanaman palawija.
    
"Tadi pagi rombongan gajah tersebut terlihat berada dekat kebun. Suami saya bersama tiga rekannya yang lain berusaha mengusir. Tapi bukannya gajah-gajah itu lari tetapi balik mengejar," ungkap Reslina menceritakan peristiwa tragis itu.
    
Saat lari dari kawanan gajah yang menyerang balik itulah, suaminya terjatuh dan seekor gajah besar menginjak punggungnya.    "Peristiwanya cepat, tak ada yang dapat menolong semuanya lari tunggang langgang dikejar gajah," kata ibu tiga anak ini menceritakan kembali kesaksian dari seorang rekan suaminya.
    
Ronal baru dapat diamankan dari amukan gajah liar oleh rekannya sesama petani setelah hewan berbadan tambun dan berbelalai itu lari masuk ke semak belukar yang dibatasi pipa perusahaan minyak tidak jauh dari areal perkebunan masyarakat. Jarak kebun dan rumahnya sekitar tiga kilometer dan Ronal tewas saat dipapah oleh rekan-rekannya menuju rumahnya.
    
Suasana duka di rumahnya yang amat sederhana itu amat terasa. Rumahnya ramai dikunjungi tetangga, sedangkan jenazah suaminya begitu sampai di rumah, lalu dibawa lagi ke rumah sakit setempat untuk di visum.
    
Sementara itu Ketua Forum Komunikasi Pekerja Sosial Masyarakat (FKPSM) Duri, Retry yang juga berada di lokasi rumah Ronal, mengatakan, gajah merupakan hewan yang dilindungi pemerintah dan sebaiknya hewan tersebut benar-benar dilindungi sehingga tidak berkeliaran mencari makanan.
    
Ia mengakui, akibat berubahnya kawasan hutan yang merupakan habitat gajah di daerahnya yang menjadi areal pemukiman dan perkebunan masyarakat menyebabkan acap terjadi konflik gajah-manusia. "Gajah kehilangan tempat tinggal, tidak ada lagi makanan untuk mereka. Tanaman di ladang masyarakat selalu menjadi sasaran," katanya.
    
Ia mengatakan, karena hewan berbadan besar yang hidup berombongan itu dilindungi pemerintah, sebaiknya pemerintah memberikan perlindungan pada hewan tersebut agar tidak lagi hidup liar dan masuk perkampungan masyarakat.
    
"Di daerah ini masih ada kawasan konservasi yang masih berhutan. Jika gajah ini digiringkan di sana dan dibiarkan menetap didalam hutan dengan makanan yang cukup, pastilah tidak ada lagi korban manusia dan gajah yang mati akibat konflik," kata Retry.
  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com