Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Bayi Penguin Mati di Brasil

Kompas.com - 19/07/2008, 10:11 WIB

RIO DE JANEIRO, JUMAT – Ratusan bayi penguin tersapu dari pantai es di Antartika dan Patagonia dan ditemukan mati di pantai tropis Rio de Janeiro. Demikian dikatakan penyelamat dan ahli penguin, Jumat (18/7).

 

Menurut pengawas perlindungan lingkungan pantai daerah Cabo Frio Eduardo Pimenta, lebih dari 400 penguin, kebanyakan berusia muda, ditemukan tak bernyawa di pantai Rio de Janeiro dua bulan lalu.

 

Dikatakan Pimenta, penemuan penguin, baik yang mati maupun hidup, itu sebenarnya hal biasa. Pimenta mengatakan, peristiwa seperti itu terjadi lebih banyak tahun ini dari kejadian tahun sebelumnya karena mereka tersapu gelombang laut dari Selat Magellan.

 

Penyelamat dan ahli penguin yang terbiasa merawat binatang itu yakin ada dua sebab di balik kejadian tersebut.

 

Sementara itu, zoologist dari Kebun Binatang Niteroi Thiago Muniz yakin overfishing telah memaksa binatang kutub itu berenang menjauhi pantai untuk menemukan ikan untuk dimakan. Hal itu menyebabkan mereka lebih mudah diserang gelombang laut yang kuat.

 

Niteroi yang termasuk kebun binatang terbesar, dikatakan Muniz, telah menerima sekitar 100 penguin untuk dirawat tahun ini dan beberapa penguin berlumuran minyak. Ladang minyak Campos yang menyediakan persediaan minyak untuk Brasil terletak di lepas pantai daerah tersebut.

 

Muniz mengatakan, dia tidak pernah melihat penguin menderita karena efek polutan yang lain, tetapi ia menegaskan, penguin yang mati tidak sempat dirawat. Ia mengatakan, penyebab kematian ratusan bayi penguin itu karena polusi tersebut.

 

“Di samping karena ladang minyak Campos, polusi tersebut dapat menyebabkan imunitas binatang menurun yang dapat menyebabkan mereka mudah terserang jamur dan bakteri yang menyerang paru-paru,” ujar Pimenta yang mengutip perkataan ahli biologi yang bekerja bersamanya.

 

Namun, menurut biologis Erli Costa dari Universitas Federal Rio de Janeiro, pola suhu udara juga dapat memengaruhi terjadinya kematian ratusan bayi penguin tersebut.

 

“Saya kira tingginya tingkat polusi saja tidak cukup memengaruhi kematian ratusan penguin itu. Ada lebih banyak bayi penguin yang sakit karena pemanasan global yang memengaruhi gelombang laut dan menyebabkan angin badai dan membuat suhu laut makin tinggi,” ujar Costa.

 

Ia mengatakan, kebanyakan penguin yang masih bayi meninggalkan sarang dan belum mampu berenang melawan arus gelombang laut saat mereka mencari makan.

Setiap tahun, pemerintah Brasil mengembalikan puluhan penguin ke Antartika atau Patagonia melalui udara.  (AP/MYS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com