JAKARTA, SENIN - Bukti-bukti terganggunya lapisan es di Kutub Utara akibat pemanasan global terlihat dari retakan baru pada beting es Arktik. Retakan tersebut baru diketahui pada ekspedisi terakhir yang dilakukan para ilmuwan bersama militer Kanada.
Jalur retakan yang panjangnya lebih dari 16 kilometer terlihat di Ward Hunt yang merupakan salah satu kawasan beting es terbesar di sana. Meski belum terlihat pergerakan, retakan tersebut dapat memicu terpisahnya beting es ke lautan bebas saat musim panas.
"Saya sangat terkejut melihat retakan baru ini," ujar Derek Mueller, ilmuwan dari Universitas Trent, Kanada. Ia mengatakan hal tersebut merupakan proses pemecahan beting es seperti sebuah jigsaw meskipun potongan-potongannya masih saling berikatan dan belum terpisah.
Jika proses pemecahan ini terus berlangsung bukan mustahil potongan-potongan tersebut akan tercerai-berai. Tahun lalu, Pulau Es Ayles yang merupakan beting es raksasa seluas Kota Manhattan telah pecah menjadi dua. Masing-masing potongannya kini telah bergerak sejauh 640 kilometer ke arah selatan dari posisi sebelumnya.
Tahun lalu juga tercatat sebagai rekor melelehnya es Arktik. Jumlah es yang tersisa sepanjang musim panas tahun lalu 23 persen lebih kecil dari rekor sebelumnya. Semua ilmuwan saat ini tengah memantau dampak yang terjadi di kutub utara pada musim panas tahun ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.