Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah di DKI Jakarta Belum Diberdayakan

Kompas.com - 16/04/2008, 20:48 WIB

JAKARTA, RABU - Sampah masih menjadi masalah di Jakarta karena tidak ada konsep pengelolaan yang jelas. Padahal, sebagian sampah sebenarnya dapat diberdayakan, misalnya diolah menjadi kompos, sehingga tak perlu menumpuk sia-sia.

"Dinas Kebersihan DKI tidak punya konsep pembuangan sampah yang jelas,  6000 ton sampah di Jakarta per harinya hanya diangkut dan diletakkan saja di Bantar Gebang," ujar Azas Tigor Nainggolan, SH, M.Si. Ketua FAKTA (Forum Warga Kota Jakarta), Rabu (16/4). Padahal, lanjut Tigor, 10 persen dari seluruh sampah rumah tangga per harinya adalah sampah organik. Sampah jenis ini dapat diolah menjadi pupuk kompos.

Hal tersebut disampiakannya dalam dialog "Menyelamatkan Lingkungan Jakarta dengan mengolah sampah sendiri" di markas FAKTA, kawasan kalimalang, Jakarta Timur. Diskusi ini merupakan bagian dari kegiatan rutin  yang digelar FAKTA bersama warga komunitas kaum miskin Kota Jakarta.

Sejak dua tahun terakhir, FAKTA telah memulai program pengelolaan sampah rumah tangga dengan melibatkan warga kota secara langsung. Ibu-ibu rumah tangga dan para pedagang kaki lima didampingi untuk mengolah sampah rumah tangganya.

"Sampah organik rumah tangga seperti sisa nasi, sisa sayuran, dan kulit buah dapat dijadikan pupuk kompos padat maupun cair, sedangkan sampah plastik seperti bungkus detergen dan bungkus permen dapat dijadikan tas," ujar Tiarlin, warga Matraman Jakarta Timur yang merintis pembuatan pupuk kompos dari sampah organik rumah tangga, setelah mendapatkan pendampingan dari FAKTA.

Sayang, kompos hasil pengolahan warga belum tersalurkan dengan baik. Warga berharap dapat bekerjasama dengan pemerintah untuk mendistribusikan kompos hasil olahannya. Misalnya, melalui Dinas Pertamanan DKI Jakarta untuk memupuk taman kota. Jika kompos yang dihasilkan warga tersebut dapat dibeli oleh Dinas Pertamanan DKI secara rutin, hal tersebut tidak hanya akan menggerakkan ekonomi namun juga membantu mengurangi volume sampah di Jakarta.(C5-08)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com