Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misi Tur ke Saturnus Diperpanjang Dua Tahun

Kompas.com - 16/04/2008, 18:51 WIB

JAKARTA, RABU - Perburuan misteri Saturnus dan bulan-bulan yang mengelilinginya akan dilanjutkan lagi selama dua tahun setelah misi Cassini-Huygens berakhir. Wahana yang diluncurkan sejak tahun 1997 itu seharusnya selesai bertugas Juli 2008.

"Perpajangan ini tidak hanya mengejutkan komunitas sains, namun bagi dunia untuk melanjutkan upaya bersama mengungkap rahasia Saturnus," ujar Jim Green, direktur Divisi Sains Keplanetan NASA. Selama ini, foto-foto dan pengukuran yang dilakukan wahana tersebut telah menambah pengetahuan sangat banyak mengenai Saturnus dan bulan-bulannya.

Dari data-data yang dikirimkan Cassini, para ilmuwan telah menemukan bukti-bukti baru seperti kemungkinan adanya laut di bawah kerak Enceladus, salah satu bulan Saturnus. Dalam misi perpanjangan nanti, Enceladus menjadi salah satu target utama objek penelitian.

Pengamatan Cassini di sekitar Titan, yang merupakan bulan terbesarnya Planet Saturnus, juga dapat mengungkap rahasia iklim Bumi di masa lalu  sebelum dihuni makhluk hidup. Sebab, para ilmuwan yakin pembentukan danau, sungai, kanal, gurun, awan, bahkan gunung api di permukaan Titan mirip dengan proses yang sama di Bumi.

"Wahana dalam kondisi baik dan tim sangat temotivasi, sehingga kami sangat yakin prospeknya dua tahun ke depan," ujar Bob Mitchell, manajer program Cassini di Labotarorium Propulsi Jet NASA di Pasadena, California, AS. Cassini telah bekerja selama lebih dari 10 tahun dan berpetualang di sekitar Saturnus selama 4 tahun. Tiga instrumen ilmiah yang dibawanya mengalmi gangguan, namun tidak terlalu berpengaruh terhadap hasil pengukuran secara keseluruhan.

Dalam misi perpanjangan selama dua tahun ke depan, Cassini akan mengorbit Saturnus 60 kali, Titan 26 kali, Enceladus 7 kali, dan sekali mengorbit Dione, Rhea, dan Helena. Selain itu, wahana tersebut juga akan memantau cincin Planet Saturnus, karakteristik magnetosfer, dan sifat-sifat fisik lainnya.       

"Saat kami mendesain tur pertama kali, kami benar-benar tidak tahu apa yang akan kami temukan, khususnya di Enceladus dan Titan. Tur tambahan memberikan kami kesempatan melihatnya lebih jelas," ujar Dennis Matson, salah satu ilmuwan proyek Cassini.
    
Wahana Cassini diluncurkan 15 Oktober 1997 dari Cape Canveral, Florida dan menghabiskan waktu tujuh tahun dan menyelesaikan perjalanan sejauh 3,5 miliar kilometer untuk sampai ke Planet Saturnus. Tidak hanya tangguh, Cassini juga merupakan salah satu wahana paling canggih yang pernah diluncurkan dengan membawa 12 instrumen ilmiah dalam satu kali misi. Enam instrumen lainnya dibawa Huygens yang dikembangkan Badan Antariksa Eropa (ESA). Huygens berhasil mendarat di Titan dan mengirimkan data-data pengurkuran atmosfernya ke Bumi melalui Cassini.

Sumber energinya dipasok dari tiga generator termoelektrik radioisotop yang berbahan bakar plutonium. Peluruhan unsur radioaktif tersebut secara alami menghasilakn panas yang kemudian diubah menjadi listrik.(PHYSORG/WAH)  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com