Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konstruksi Jalan Warisan Daendels Lebih Kuat

Kompas.com - 12/03/2008, 14:34 WIB

JAKARTA, RABU - Konstruksi jalan warisan Daendels dinilai jauh lebih kuat dibandingkan jalan yang dibuat kontraktor-kontraktor saat ini. Padahal, anggaran yang digelontorkan ke Departemen Pekerjaan Umum (PU) dari tahun ke tahun ada peningkatan yang signifikan.

"Dua tahun yang lalu anggaran ke PU Rp 18 triliun, kemudian naik menjadi Rp 24 triliun, dan sekarang Rp 35 triliun. Tapi mengapa jalan-jalan yang dibangun PU justru mudah rusak? Kalau bisa dikatakan, lebih kuat jalan bikinan Daendels dibanding kontraktor-kontraktor kita," ujar Anggota Komisi V DPR, Abdullah Azwar Anas, Rabu (12/3).

Anas mengatakan, masalahnya tidak semata-mata anggaran yang selama ini sering dijadikan kambing hitam oleh PU. Masalahnya, kata dia, adalah desain yang salah dan adanya penurunan kualitas pekerjaan PU.

"Penurunan kualitas ini menjadi pertanyaan mendasar kita, apa ini implikasi sistem tender yang mengharuskan memilih harga termurah? Makanya, DPR menekankan pada pemerintah agar pada anggaran ke depan fokus pada peningkatan kualitas ke depan," tambahnya.

Pemerintah juga dinilai Anas masih serampangan dalam menetapkan kebijakan terhadap perbaikan jalan dan tidak punya prioritas. Kebijakan yang dibentuk pemerintah, katanya lagi, juga tidak diimbangi dengan analisis yang cukup kuat dari pemerintah.

"Misalnya, anggaran infrastruktur untuk Bina Marga pada tahun 2008 ini ada Rp 18 triliun, dari total seluruh anggaran sebesar Rp 35 triliun. Tapi kemudian ada kebijakan pemotongan anggaran oleh pemerintah 15 persen. Padahal kerusakan jalan nasional ini harus diperbaiki pemerintah," ungkap Anas.

Akibat kondisi infrastruktur Indonesia yang memprihatinkan, pada peringkat indeks daya saing global versi Economic Forum 2007-2008, Indonesia berada di posisi 91 dari 131 negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com