Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selusin Pinguin di Taman Safari Indonesia

Kompas.com - 04/02/2008, 17:13 WIB

Laporan Wartawan Kompas, Ratih P Sudarsono

BOGOR, SENIN - Taman Safari Indonesia (TSI) di Cisarua, Kabupaten Bogor, kembali menambah koleksi satwanya. Kali ini berupa enam pasang atau 12 ekor penguin humboldt (Speheniscus humboldti), hibah dari Sea Life Park Tokyo, Jepang.

“Mereka tiba di Indonesia 1 Februari lalu. Sekarang masih dalam pengawasan Lembaga Konservasi Eks-situ TSI. Ke-12 ekor penguin itu dalam keadaan sehat. Tetapi, masyarakat umum baru  bisa melihat mereka satu bulan mendatang,” kata Julius H Suprihardo, juru bicara TSI, Senin (4/2) siang.

Ia menambahkan, dokter hewan dari Sea Life Park Tokyo, Hiroshi Takeuchi, akan berada di TSI selama satu bulan, guna memantau perkembangan adaptasi para pinguin itu di sini. Hiroshi juga akan memberi pelatihan cara merawat hewan kutub tersebut kepada para perawat pinguin TSI, yang dikepalai oleh Imam Purwadi.

“Kalau kami tidak salah, baru kali ini burung pinguin ada atau didatangkan ke Indonesia,” katanya. Menurut  Julius, seperti spesies pinguin lainnya, pinguin humboldt adalah spesies burung laut yang bisa berenang. Pinguin juga dapat  menahan nafas sampai dua menit, untuk bisa menyelam sedalam 60 sampai 150 meter di bawah permukaan laut.

Satwa ini memakan ikan atau udang. Habitas aslinya di sepanjang pantai Pasfik Benua Amerika Selatan, yang  berdekatan dengan kutub selatan. Satwa  ini  berkembang biak dengan bertelur yang  disarangkan di dalam lubang tanah dengan masa inkubasi 40 sampai 42  hari.

Di habitat aslinya, pinguin tinggal 12.000 ekor.  Menurut Badan Konservasi Dunia (IUCN), pinguin termasuk satwa yang terancam akibat  perilaku manusia yang  tidak bertanggung jawab.

Di TSI  enam pasang pinguin itu,  yang usianya antara 12 sampai 15 tahun, ditempatkan dalam kandang dan kolam khusus dengan suhu pengatur kedinginan yang terjaga, serta air kolam dengan kadar garam yang dirancang sesuai habitas aslinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com