Hewan itu adalah semut drakula (Mystrium camillae). Ia hidup di bawah tanah dan dijuluki kelompok kanibalisme nondestruktif karena gemar mengisap darah larvanya sendiri.
Selain kanibal, studi terbaru dari Universty of Illinois menemukan bahwa semut drakula bisa mematahkan rahangnya 5.000 kali lebih cepat dibanding kedipan mata manusia atau setara 320 kilometer per jam. Hal inilah yang menjadikannya sebagai hewan tercepat di planet ini.
Menggunakan kamera berkecepatan tinggi, para ahli berhasil menangkap gerakan hampir kasat mata ini untuk pertama kalinya.
Dilansir Science Alert, Rabu (12/12/2018), mekanisme gerakan rahang semut drakula sama seperti gerakan mencubit, yakni saat kita menyatukan jempol dan telunjuk kemudian membuka tutup berulang kali.
Bedanya, kecepatan gerakan semut drakula 1.000 kali lebih cepat dari yang bisa dilakukan jari kita.
Ujung mandibula (rahang antropoda) akan membuka dan menutup sampai akhirnya putus. Proses ini berlangsung selama 0,000015 detik dengan kecepatan 320 kilometer/jam.
Genus Mystrium dijuluki sebagai kelompok paling misterius. Hingga kini para ahli masih belum mengetahui kenapa mereka ini berevolusi memiliki mandibula dengan gerakan sangat cepat.
Dalam kerajaan hewan memang menangkap dan menghindari pemangsa dibutuhkan kecepatan. Mungkin gerakan cepat itu berhubungan dengan perburuan dan pertahanan.
Gerakan cepat pada semut drakula juga bisa diamati pada arthropoda seperti udang mantis, serangga Cercopoidea, dan semut rahang perangkap.
Semua makhluk di atas menyimpan energi di otot kemundian melepaskannya melalui selot yang memungkinkan energi lepas lewat semacam pegas elastis.
Dengan menggabungkan kaitan dan pegas, mereka bisa selamat berkat kekuatan otot. Hal ini kemungkinan membuat hewan seperti semut drakula untuk mencari makanan dan mempertahankan diri melawan pemangsa dengan cara seefisien mungkin.
Bahkan dibanding semut rahang perangkap yang lain, semut drakula lebih unggul.
Saat ini, setidaknya ada enam garis keturunan semut dengan rahang kuat yang sudah diketahui. Namun, Mystrium camillae memiliki morfologi unik yang membuatnya sangat cepat.
"Semut ini sangat menarik karena rahang mereka sangat tidak biasa," kata Profesor biologi dan entomologi hewan, Andrew Suarez dilansir ABC.
"Alih-alih menggunakan tiga bagian yang berbeda untuk pegas, palang, dan tua, ketiganya tergabung menjadi satu di rahang bawah," imbuh dia.
Struktur ini mungkin yang membuat gerakannya sangat cepat.
Para ahli yang melaporkan temuannya di Royal Society Open Science mengatakan, spesies ini hidup di daerah tropis yang tersebar di Asia Tenggara dan Australia.
"Kehidupan semut drakula terbatas di kayu gelondongan dan tanah. Mungkin sistem amplifikasi mereka mendukung untuk membuka rahang di sana dan tidak dapat dilakukan di ruang terbuka," tulis para ahli menduga.
Namun hal ini masih belum bisa dipastikan. Mereka berharap ada lebih banyak penelitian untuk mengungkap anatomi semut drakula.
https://sains.kompas.com/read/2018/12/14/173300923/hewan-tergesit-di-dunia-5.000-kali-lebih-cepat-dari-kedipan-mata