KOMPAS.com – Seperti umumnya manusia, Charles Darwin, bapak evolusi, juga pernah bingung.
Satu hal yang pernah membingungkannya adalah hewan aneh yang ditemuinya di Amerika Selatan tahun 1834.
Hidung hewan itu terletak tepat di antara kedua mata, seperti belalai gajah. Lehernya panjang dan bobotnya setara kuda.
Macrauchenia patachonica, spesies hewan yang secara taksonomi penuh teka-teki itu, sempat dikira Ilama raksasa.
Ilmuwan dari University of Postdam di Jerman dan American Museum of Natural History melakukan analisis DNA mitokondira hewan itu. Sampel DNA diambil dari fosil yang ditemukan di Chile.
Hasil anasis DNA menunjukkan bahwa M patachonica adalah kerabat jauh dari kuda, badak, dan tapir. Jadi bisa dibilang, M patachonica adalah tiga hewan itu sekaligus.
"Kami berhasil, untuk pertama kalinya menggunakan bukti DNA, menempatkan mamalia yang sangat aneh dalam konteks evolusioner yang tepat," Ross MacPhee, kurator Museum Sejarah Alam Amerika yang terlibat riset.
M patachonica masuk dalam kelompok Perissodactyla. Garis keturunan hewan perissodactyl modern, mencakup zebra dan badak, terbelah sekitar 66 juta tahun yang lalu, sekitar masa kepunahan dinosaurus.
Dalam mempelajari DNA purba, para ilmuwan biasanya mengandalkan bahan genetik dari evolusi famili yang dekat dengan spesies.
Namun, karena M patachonica tidak memiliki kerabat dekat, para ilmuwan harus menemukan cara lain untuk merekonstruksi susunan genetik.
Para ilmuwan menggunakan DNA sejumlah spesies hidup sebagai titik referensi dan akhirnya menemukan sekitar 80 persen genom mitokondria M patachonica.
Sebetulnya, riset M patachonica telah dilakukan mulai tahun 2015. Ilmuwan menganalisis protein dari tulang Marcrauchenia dan Toxodon, makhluk aneh lain pada zaman itu.
Hasil riset terbaru kali ini melengkapi studi sebelumnya, memberi terang pada proses evolusi M patachonica walaupun belum bisa menerangkan tentang Toxodon.
"Dalam sains, selalu penting untuk menguatkan hasil, menggunakan pendekatan yang berbeda, molekul yang berbeda," kata MacPhee.
Macrauchenia dan Toxodon adalah hewan asli Amerika Selatan, kelompok mamalia berkuku yang sangat beragam yang menjelajahi benua jutaan tahun yang lalu.
Banyak dari mereka menghilang 20.000 tahun yang lalu. Macrauchenia dan Toxodon lenyap sekitar 10.000 tahun yang lalu.
Darwin menemukan fosil Macrauchenia dan Toxodon pertama di tahun 1834 selama perjalanannya ke Amerika Selatan. Dia menemukan Macrauchenia di pantai selatan Argentina.