Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Orang Indonesia Pertama yang Jadi Kepala Kebun Raya Bogor

Kompas.com - 17/05/2017, 16:53 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com --  Jangan mengaku sudah datang ke Kebun Raya Bogor (KRB) bila Anda belum pernah berfoto di taman Lebak Soedjana Kassan.

Terletak di ujung timur laut KRB, taman ini diciptakan untuk memberi penghormatan kepada Soedjana Kassan, kepala KRB pertama dari Indonesia yang memimpin dari tahun 1959 hingga 1964.

Ya, betul sekali. Walaupun telah berdiri sejak tahun 1817, KRB baru dipimpin dan dikelola oleh orang Indonesia pada tahun 1959. Sebelumnya, taman tersebut berada di bawah wewenang Lembaga Pusat Penyelidikan Alam (LAPA) ketika masa peralihan kekuasaan dari Belanda ke Indonesia.

Kisah perjalanan Soedjana hingga menjadi kepala KRB pun cukup unik. Terlahir sebagai anak seorang pendeta desa yang hanya dapat bersekolah sampai tingkat MULO (setara dengan SMP), Soedjana sudah jatuh cinta dengan tanaman hias, terutama anggrek, sejak muda.

Nama Soedjana mulai berkibar di kalangan pecinta anggrek ketika sedang latihan praktek di suatu perkebunan di Pangalengan. Sebab, semua bibit dan semua tanaman yang hampir mati akan tumbuh subur di bawah perawatannya.

(Baca juga: Ada Ratusan Anggrek di Kebun Raya Bogor, Ini yang Paling Istimewa)

Pada tanggal 1 Februari 1948, Soedjana memulai kariernya di Kebun Raya Bogor di bagian administrasi kebun. Walaupun demikian, dia masih menyempatkan diri untuk bekerja di koleksi anggrek.

Ketika pimpinan LAPA diserahkan kepada orang Indonesia, Soedjana menjadi orang yang dipercaya untuk mengelola KRB.

Merasa tertantang, dia pun mencurahkan seluruh kemampuannya untuk merawat tanaman-tanaman koleksi KRB. Bahkan, Soedjana disebut sebagai orang yang sulit ditemui di kantor. Dia lebih suka berbaur dengan karyawan kebun untuk menunjukkan secara langsung bagai cara merawat tanaman.

Estetika Soedjana yang sulit dicari bandingannya pun tampak pada kebun ciptaannya. Sama seperti pribadinya yang sederhana, kebun Soedjana tidak memiliki kontras yang mencolok, baik dalam komposisi warna mau pun tekstur. Karyanya adalah sebuah kesatuan alam yang terkesan lembut.

Salah satu penggemar karya Soedjana adalah Presiden Sukarno. Beliau kerap kali memanggil Soedjana ke istana untuk menata dekorasi, pajangan bunga, dan kebun. Kepala KRB pertama dari Indonesia ini juga dipercaya untuk menata kebun Hotel Indonesia dan bangunan-bangunan lain yang sehubungan dengan pelaksanaan Asian Games 1962 di Indonesia.

(Baca juga: Faktanya Bukan Raffles yang Pertama Menemukan Bunga Rafflesia)

Lalu, ketika Akademi Biologi didirikan pada tahun 1965, Soedjana diminta untuk memberikan kuliah hortikultura. Kepada anak-anak didiknya, dia mulai meninggalkan tanggung jawab administrasi kebun dan secara resmi berhenti sebagai Kepala Kebun Raya Bogor pada tahun 1965 untuk memusatkan perhatiannya pada pekerjaan di kebun.

Kini, 45 tahun telah berlalu sejak Soedjana pensiun pada tahun 1972. Namun, karyanya masih dapat dilihat di KRB. Taman yang dulunya merupakan bekas penimbunan sampah kota madya Bogor tampak apik dengan rancangan burung Garuda Pancasila. Taman tersebut adalah Lebak Soedjana Kassan yang dinamakan demikian untuk mengenang jasa-jasanya.

Taman Lebak Soedjana Kassan yang dinamakan demikian untuk menghargai jasa-jasanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau