Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asap Rokok Bisa Jadi Pencetus Asma Anak

Kompas.com - 02/05/2017, 16:06 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Asap rokok ternyata tidak hanya berbahaya bagi penggunanya. Namun, kandungan asap rokok dapat menjadi pencetus asma dalam bentuk hirup yang paling sering terjadi.

"Kalau dalam bentuk hirupan itu asap rokok yang paling sering jadi pencetus," kata dokter spesialis anak, subspesialisasi respirologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dr Darmawan Budi Setyanto Sp.A (K) di kawasan Menteng, Jakarta, Selasa (2/5/2017).

Darmawan menuturkan, asap rokok mengandung sekitar 4000 jenis racun yang dapat merusak kesehatan, mulai dari stroke, jantung, hingga memicu asma.

Bagi anak penderita asma, orang tua yang merokok di lingkungan keluarga dapat menjadi penyebab tercetusnya radang yang akan menyempitkan saluran pernapasan di dalam paru-paru.

Radang pada saluran pernapasan, kata Darmawan, akan bereaksi lebih dari kondisi normal saat terkena pencetus.

"Biasanya yang tertuduh itu ayahnya, tapi ada juga yang ibunya. 'Dok, tapi kan jauh dari anak!'. Jauhnya berapa kilometer?" ucap Darnawan.

Sementara itu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM), Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan, dr Lily S Sulsulistyowati mengatakan, asap rokok dapat menempel pada benda-benda di dalam ruangan.

Akibatnya, perokok tangan ketiga (third hand smoker) akan terkena dampak dari asap yang dikeluarkan oleh perokok pertama atau perokok aktif.

"Perokok itu, selain dirinya, juga ada perokok pasif dan third hand smoker yang kena asap menempel di kursi dan perabot lain, paling banyak di rumah dan restoran," kata Lily.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com