Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Gangguan Pencernaan yang Sering Terjadi pada Bayi

Kompas.com - 24/03/2017, 13:53 WIB

KOMPAS.com - Kesehatan pencernaan di masa awal kehidupan sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang bayi yang optimal.

Sayangnya, pencernaan merupakan organ yang sering terpapar oleh lingkungan luar tubuh yang bisa menjadi pintu gerbang masuknya zat asing ke dalam tubuh. Ini disebabkan karena fisiologis saluran cerna bayi belum sempurna.

Menurut penelitian, satu dari dua orang anak memiliki paling tidak satu gangguan pencernaan. Ada tiga jenis gangguan pencernaan yang biasanya dialami anak, yaitu gumoh, kembung, dan konstipasi.

Dr Thomas Ludwig, Principle Scientist of Paediatric Gastroenterology, Danone Nutricia Reserach mengungkapkan bahwa banyak orangtua yang datang ke dokter dengan kondisi khawatir dan stres, karena anaknya mengalami gangguan pencernaan.

“Kalau bayi gangguan pencernan, ibunya pasti stres. Tugas dokter untuk menenangkan orangtua, meyakinkan itu hal yang normal dan menyarankan perbaikan asupan nutrisi,” jelasnya dalam acara media workshop Nutricia, 7 Kehebatan Perut di JW Marriott, Jakarta (23/3).

Senada dengan Dr Thomas, dalam kesempatan yang sama Dr Badriul Hegar, Ph.D., Sp.A (K), menjelaskan bahwa sangat penting memberikan nutrisi terbaik untuk bayi, yaitu ASI. Begitupun, saat muncul masalah pencernaan, ASI sebaiknya tetap diberikan.

“Enggak ada susu yang kualitasnya sama dengan ASI. Karena ASI mengandung nutrisi yang bisa membantu mengurangi gangguan pencernaan. ASI mengandung lipid dan tinggi lemak yang baik untuk pencernaan,” ujar Dr Hegar dari RSCM.

Dr Thomas menambahkan, selain tetap memberikan ASI, orangtua harus tetap tenang, menghindari asap rokok di dalam rumah, dan memerhatikan asupan ASI, baik itu frekuensinya, jumlahnya, ataupun teknik pemberiannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com