Ketika Pangeran William Bicara soal Kesehatan Mental

KOMPAS.com - Pasangan Kerajaan Inggris, Pangeran William dan Kate Middleton, terus mengampanyekan isu kesehatan mental.

Sebelumnya, William, Kate, dan Pangeran Harry meluncurkan kampanye Heads Together untuk meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan mental dan menghapus stigma.

Kali ini, William mendorong orang-orang yang tengah berjuang dengan gangguan mental untuk terbuka dengan orang lain, terutama ketika mengalami masalah dan tidak mampu mengatasinya.

William mengatakan, "Silence can kill". Artinya, selalu diam atau bungkam terhadap masalah yang ada malah memicu depresi lebih berat dan mengancam nyawa.

Menurut William, masalah kecil bisa menjadi serius ketika seseorang takut membicarakan masalahnya kepada orang lain.

The Duke of Cambridge itu mengungkapkan, rata-rata oramg dengan masalah kesehatan mental butuh waktu 10 tahun untuk berani menceritakan masalahnya. Akibatnya, lanjut William, bunuh diri menjadi penyebab utama kematian pada pria di bawah usia 40.

"Tingkat bunuh diri di kalangan anak muda di negeri ini adalah noda mengerikan di masyarakat kita. Di sini, bunuh diri adalah pembunuh terbesar pria di bawah 40 tahun, bukan kanker, bukan karena kejahatan, bukan kematian di jalan, tetapi bunuh diri," kata William.

Masih adanya stigma negatif pada orang dengan gangguan mental juga membuat orang malu untuk terbuka. Menurut William, cara pandang mengenai masalah kesehatan mental seharusnya sama saja dengan kesehatan fisik. Sayangnya, kesehatan mental kerap menjadi hal yang tabu untuk dibicarakan. Orang-orang terdekat juga tak boleh tinggal diam terhadap masalah kesehatan mental.

Paul Farmer dari organisasi yang peduli kesehatan mental mengungkapkan, gangguan kecemasan telah menjadi epidemi di Inggris. Dia mengatakan, jumlah anak muda yang mengalami gangguan kecemasan meningkat dua kali lipat dari 1,9 persen menjadi 3,8 persen. Meski demikian, jumlah orang yang mencari bantuan meningkat dari 25 persen menjadi 37 persen.