KOMPAS.com - Sleep apnea atau gangguan pernapasan saat tidur, memengaruhi jutaan orang di dunia dan dapat menyebabkan gangguan perhatian, tekanan darah tinggi dan bahkan diabetes.
Mungkin, memeriksakan diri ke dokter ahli gangguan tidur adalah hal yang terbaik tapi karena alasan biaya atau alasan lainnya, tidak semua orang memilih melakukan terapi di dokter.
Kabar baiknya, sekarang ada sebuah aplikasi yang dapat membantu orang-orang dengan sleep apnea.
Baru-baru ini, dokter di University of Washington Medicine Sleep Center mengembangkan aplikasi bernama ApneaApp. Saat ini, aplikasi tersebut sudah siap digunakan tapi masih menunggu persetujuan dari Food and Drug Administration.
Aplikasi ini bisa disimpan di ponsel pintar, kemudian letakkan ponsel Anda di samping tempat tidur.
ApneaApp akan memancarkan sinyal suara berupa frekuensi termodulasi melalui sonar untuk mendeteksi gerakan dada dan perut saat Anda bernapas. ApneaApp bisa mendeteksi hingga ke gerakan terkecil sekalipun.
Dengan menggunakan pembacaan sonar, tim pencipta aplikasi mengembangkan algoritma untuk mengidentifikasi berbagai bentuk sleep apnea saat tidur, termasuk apnea obstruktif dan hypopnea.
Aplikasi ini akan menjadi perangkat skrining untuk membantu Anda memutuskan apakah Anda perlu bantuan dokter atau tidak.
Sebelum memutuskan melakukan terapi, Anda perlu melakukan penelitian mengenai pola pernapasan Anda saat tidur dalam semalam untuk mengonfirmasi temuan aplikasi. Alat ini merupakan langkah pertama menuju kesembuhan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.