Lakukan Ini pada Pisau Cukur agar Kulit Tak Iritasi

KOMPAS.com - Demi alasan praktis dan minim nyeri, beberapa orang lebih memilih mencukur bulu kaki dengan pisau cukur ketimbang waxing.

Benjolan merah kecil seperti jerawat hingga pori-pori gatal dan merah, adalah beberapa risiko yang kerap muncul pada kulit setelah bercukur dengan pisau cukur.

Rasa gatal hingga benjolan kecil itu ternyata bukan karena kulit yang terlalu sensitif atau pisau cukur yang kurang tajam, melainkan gejala dari infeksi bakteri.

Pasalnya, kebanyakan orang meletakkan pisau cukur di kamar mandi atau sisi wastafel, tempat yang lembab dan sempurna untuk pertumbuhan bakteri. Pisau cukur juga kerap digunakan berkali-kali.

Sehingga, bakteri yang ada di pisau cukur dapat dengan mudah masuk ke porikulit dan menyebabkan infeksi berbentuk benjolan atau bintik merah dengan rasa panas dan gatal.

Walau kondisi ini dapat hilang dalam beberapa hari, tetap akan menimbulkan rasa tidak nyaman. Kemungkinan buruknya, infeksi dapat menjadi serius dan menyebabkan kulit kehilangan kelembutannya dan tidak indah dipandang.

Namun, Anda sangat mungkin untuk menghindari kejadian tersebut, kata dermatologis
Dr Philippa Lowe.

Caranya ialah gunakan pisau cukur baru setiap kali mencukur bulu, baik bulu kaki maupun bulu sekitar organ intim. Bersihkan terlebih dahulu pisau cukur dengan alkohol, lalu tunggu mengering sebelum digunakan.

“Jika Anda bersedia untuk sedikit merasa sakit, waxing adalah bentuk yang lebih higienis untuk menghilangkan bulu,” katanya.