KOMPAS.com - Sekitar 20 persen dari anak-anak usia sekolah kini menderita myopia, istilah medis untuk mata minus, jumlah ini naik dua kali lipat dari sepuluh persen pada tahun 1960-an.
Ilmuwan telah memperingatkan, sebagian besar kondisi ini disebabkan karena anak-anak menjadi sangat jarang main di luar rumah, kecuali saat berangkat atau pulang sekolah.
Sehingga, anak-anak tidak mendapatkan cukup manfaat dari cahaya alami untuk mengoptimalkan fokus mereka.
Dalam studinya, ilmuwan dari University College London ilmuwan menemukan, 20 persen anak di bawah 16 tahun telah mengalami myopia.
Para ilmuwan menyerukan, bahwa myopia dapat dinyatakan sebagai sebuah ancaman serius bagi kesehatan masyarakat akibat terlalu banyak menghabiskan waktu di dalam ruangan dan menatap layar.
Anak-anak juga berisiko memiliki kesalahan bias atau distorsi bola mata yang menyebabkan penglihatan kabur.
Nicola Logan, kelompok riset mata dari Aston University, mengatakan, “Penyebab utamanya bukan karena seringnya membaca atau melihat gadget dalam jarak dekat.”
“Selama orang yang membaca atau melihat layar juga banyak menghabiskan waktu di luar, mata mereka terlindungi. Jadi, intinya adalah perbanyak waktu untuk eksplorasi di luar ruangan,” imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.