Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harap-harap Cemas dengan Kebijakan Vaksinasi pada Era Trump

Kompas.com - 13/01/2017, 17:01 WIB
Dian Maharani

Penulis

KOMPAS.com - Kebijakan Presiden AS Donald Trump di bidang kesehatan dikhawatirkan sebagian kalangan di Amerika Serikat, salah satunya tentang vaksinasi.

Robert F Kennedy, seseorang yang dikenal sebagai aktivis anti-vaksin, mengaku telah diminta oleh Presiden Trump untuk menjadi ketua komite keamanan vaksinasi. Kennedy dan Trump memang diketahui telah melakukan pertemuan sebelumnya.

Namun, seperti dikutip dari CNN, tim Trump mengaku hanya berdiskusi dengan Kennedy mengenai isu vaksinasi dan kemungkinan membentuk komisi autisme. Kennedy pun mengakui adanya pembahasan mengenai kebijakan vaksinasi.

"Presiden terpilih Trump memiliki beberapa keraguan tentang kebijakan vaksinasi saat ini dan dia menanyakan hal itu," kata Kennedy.

Sebelum menjadi presiden terpilih, Trump sendiri pernah mengaitkan pemberian vaksinasi pada anak dengan risiko autisme.

Pernyataan Trump saat itu langsung ditentang para ahli. Kennedy dan Trump mengklaim sebagai kelompok yang pro vaksin, tetapi meragukan keamanan pemberian vaksin pada anak-anak.

Menurut para ahli, pernyataan tersebut justru bisa membuat para orangtua bingung untuk memberikan vaksinasi kepada anak-anak. Akhirnya, anak-anak malah tak terlindungi dari penyakit yang bisa dicegah dengan pemberian vaksin.

Vaksin menyelamatkan nyawa

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di AS telah memastikan semua vaksin yang beredar sudah melalui uji keamanan dan efektivitas. Sejumlah penelitian membuktikan efek samping pemberian vaksin termasuk ringan, misalnya demam.

Penelitian oleh CDC tahun 2014 juga telah membuktikan, vaksinasi telah menyelamatkan 732.000 nyawa anak-anak dan mencegah lebih dari 300 juta anak-anak terkena penyakit.

"Hampir 90 persen tidak ada efek samping yang serius dari pemberian vaksin," tulis CDC, seperti dikutip Live Science.com.

Lebih dari 20 penelitian ilmiah juga telah membuktikan tidak adanya kaitan antara pemberian vaksin MMR dengan autisme. Vaksin rotavirus juga tidak terbukti menyebabkan gangguan serius pada usus.

Dalam penelitian tahun 2014, dari 65.000 anak-anak yang menerima vaksin rotavirus, hanya ada satu anak yang mengalami gangguan pada usus. Pemberian vaksin justru telah mencegah 65.000 anak di AS terkena rotavirus.

"Kita ingin pemberian vaksin melindungi anak-anak sebanyak mungkin," kata William Schaffner, seorang dokter preventif dan penyakit menular dari Vanderbilt University.

Para ahli medis pun mulai cemas jika kebijakan Trump mengenai vaksinasi nantinya malah membuat banyak orangtua enggan membawa anaknya untuk divaksinasi.

Konsekuensinya adalah ancaman kesehatan pada anak anak. Seperti dicontohkan, dalam beberapa tahun terakhir, ketika banyak orangtua menolak vaksinasi, wabah penyakit campak pun terjadi.

Ketua Komite Penyakit Menular dari American Academy of Pediatrics, Dr Carrie L Byington, mendesak para orangtua memastikan anak-anaknya mendapat imunisasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau