KOMPAS.com - Tidak ada orang yang ingin sakit, apalagi sakit infeksi seksual menular seperti sifilis. Tapi apa daya, kadang sifilis datang tanpa diduga, entah karena kelalaian diri sendiri ataupun pasangan. Atau bahkan, penularan dari ibu hamil pada bayi yang di kandungnya.
Melonjaknya angka penderita sifilis di Jepang hingga 77 persen dari sepuluh tahun sebelumnya, membuat pemerintah Jepang mendorong warga yang merasa diri mereka berisiko terserang sifilis untuk menjalani pemeriksaan secepatnya.
Mereka yang mencurigai dirinya tertular bakteri penyebab sifilis, sangat dianjurkan untuk segera memeriksakan diri. Semakin cepat sifilis diobati, semakin besar kemungkinan Anda sembuh sebelum terjadi kerusakan yang berarti.
Sifilis tahap pertama dan kedua diobati dengan menggunakan suntikan antibiotik tunggal atau minum tablet atau kapsul antibiotik.
Penisilin adalah jenis obat yang paling umum untuk sifilis, tetapi ada juga beberapa jenis antibiotik lain yang dapat digunakan.
Jangan lupa beritahukan kepada dokter jika Anda alergi terhadap penisilin. Biasanya, pengobatan berlangsung sekitar 10-14 hari tapi kadang-kadang bisa lebih lama.
Jika dokter menduga kuat Anda tertular infeksi sifilis, pengobatan dapat dimulai sebelum hasil tes keluar. Jika pasangan Anda didiagnosis sifilis, maka Anda pun akan diberi pengobatan.
Obat untuk sifilis hanya bisa didapat dengan resep dokter. Tidak ada bukti bahwa terapi komplementer dapat menyembuhkan sifilis. Pengobatan sifilis dapat dan aman diberikan pada ibu hamil jika dilakukan sesuai petunjuk dokter.
Seberapa efektifkah pengobatan untuk sifilis?
>Untuk sifilis tahap pertama dan kedua
Pengobatan antibiotik sangat efektif untuk sifilis tahap pertama dan kedua. Sepanjang dilakukan benar-benar sesuai petunjuk, sifilis di tahap ini bisa disembuhkan.
> Untuk sifilis laten
Sifilis tahap laten juga dapat diobati dan disembuhkan tanpa mengalami masalah jangka panjang.
> Untuk sifilis tahap ketiga
Sifilis tahap ketiga dapat dirawat dan disembuhkan tetapi biasanya sudah ada kerusakan permanen di dalam tubuh Anda.
Efek samping
Usai menjalani pengobatan untuk yang pertama kali, beberapa orang akan mengalami reaksi Jarisch-Herxheimer.
Gejalanya seperti flu dengan suhu tinggi, sakit kepala dan nyeri di otot dan sendi. Reaksi ini hanya berlangsung hingga 24 jam dan dimulai dalam waktu 4-6 jam setelah pengobatan.
Reaksi Jarisch-Herxheimer muncul, diduga karena terjadi pelepasan racun oleh bakteri ketika mereka mati.
Biasanya, dalam waktu setidaknya 24 jam, Anda akan merasa lebih baik. Ambil waktu untuk beristirahat, minum banyak air putih dan Anda boleh mengonsumso obat penghilang rasa sakit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.