Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata Bukan Cuma Es yang Memicu Tenggelamnya Titanic

Kompas.com - 06/01/2017, 20:45 WIB
Monika Novena

Penulis

KOMPAS.com - Tragedi tenggelamnya Titanic pada 15 April 1912 masih menjadi perbincangan meski sudah berlangsung seabad yang lalu.

Dalam sebuah film dokumenter berjudul Titanic: The New Evidence yang ditayangkan di Channel 4, Inggris, seorang jurnalis dan penulis bernama Senan Moloy menguraikan sebab-sebab tenggelamnya Titanic.

"Kejadiannya tak sesederhana tabrakan dengan gunung es dan tenggelam. Ini gabungan berbagai faktor, api, es, dan kelalaian," kata Moloy seperti dikutip Science Alert, Selasa (3/1/2017).

Faktor tenggelamnya Titanic yang kerap diabaikan adalah api. Foto-foto Titanic yang dilelang menunjukkan adanya bintik-bintik hitam.

Berdasarkan foto, Moloy mengatakan, bintik-bintik hitam pada kapal berlokasi di dekat bunker keenam dan titik pada kapal yang langsung bertabrakan dengan gunung es.

Api memanaskan dinding kapal hingga suhu 1.000 derajat celsius. Suhu tinggi membuat dinding kapal lebih lunak sehingga tak kuat bertahan saat menabrak gunung es.

"Kami punya ahli metalurgi yang mengatakan bahwa baja yang mencapai suhu tinggi akan rapuh, kekuatannya berkurang 75 persen," kata Moloy.

Tenggelamnya Titanic karena faktor api pernah dikemukakan oleh Roben Essenhigh dari Ohio State University pada tahun 2004.

Titanic telah diketahui bergerak lebih cepat dari yang seharusnya. Essenhigh mengatakan, gerak cepat kapal mungkin dipicu oleh upaya memadamkan api.

Tak semua setuju dengan faktor api pada tenggelamnya Titanic. British Titanic Society, David Hill, mengatakan, "Api pasti ada."

"Apakah itu berpengaruh besar? Menurut saya itu tidak membuat perbedaan. Ini cuma menunjukkan bahwa setelah sekian tahun, kapal tua ini tetap menyuguhkan fakta baru," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com