Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/12/2016, 20:45 WIB
Lily Turangan

Penulis

Sumber Shape

KOMPAS.com - Dorongan untuk menangis, nampaknya sering datang di kondisi yang tidak tepat. Saat bersama atasan di kantor, rapat dengan klien, bahkan di depan calon mertua. Tak ada pilihan lain, selain Anda harus menahannya sampai tiba kesempatan Anda sendirian.

Tapi, karena momen ingin menangis bukan sesuatu yang dapat diulang seenak hati, apakah menahannya dapat merusak kesehatan Anda?

Pada dasarnya, menangis adalah seperti katup yang terbuka untuk merilis stres atau perasaan tertekan. Sehingga, ketika Anda menahannya, sistem saraf simpatetik Anda menjadi tegang, kata Nicole Van Groningen, MD, dokter internis di NYU Langone Medical Center.

Otak Anda mengirim sinyal ke kelenjar adrenal untuk melepaskan hormon stres, seperti adrenalin dan kortisol.

Hormon-hormon ini meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, yang membuat dada sesak dan napas berat, ketika Anda memaksakan diri untuk tidak menangis. Hormon ini juga dapat mengacaukan nafsu makan dan kadar gula darah.

"Menekan emosi seperti rasa frustrasi atau kesedihan, benar-benar bisa membuat Anda merasa lebih buruk," kata psikolog Nikki Martinez, Psy.D.

"Jadi, ketika Anda mungkin berpikir bahwa Anda sedang mengendalikan diri, sebenarnya Anda sedang memupuk stres."

Sesekali menahan tangis, itu masih tidak apa-apa. Namun, jika terjadi secara rutin, akan menjadi masalah.

Dalam jangka pendek, hal itu dapat menyebabkan masalah seperti lekas marah, kecemasan dan gangguan tidur. Dalam jangka panjang, menyebabkan tekanan darah tinggi, masalah jantung dan diabetes.

Jadi, jika Anda perlu untuk menangis meraung-raung dan bisa menyelinap sebentar untuk melakukannya, kemudian kembali beraktivitas, itu adalah yang terbaik, kata Van Groningen.

Namun, jika Anda berada di tengah-tengah sesuatu dan harus menahan tangis, perasaan berat yang tertunda dapat menghasilkan efek buruk seperti di atas.

Untuk mengatasinya, Anda bisa belajar untuk melepaskan stres dengan cara lain, kata Martinez. Tidak perlu berteriak pada rekan kerja atau terisak saat menyusuri lorong kantor.

Cukup menemukan teknik menghilangkan stres seperti berjalan-jalan sejenak melihat-lihat pemandangan di luar kantor, bertandang ke meja teman untuk sekadar mengobrol ringan, atau mendengarkan musik (satu studi menemukan bahwa mendengarkan musik favorit benar-benar dapat membuat Anda merasa lebih baik).

Menangis adalah super-katarsis, tapi itu bukan satu-satunya cara untuk melepaskan stres dari tubuh Anda. Ketika air mata sedang tidak mendapat tempat yang tepat, pastikan sisa tubuh Anda mendapatkannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com