Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/12/2016, 13:58 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

KOMPAS.com - Ahli kesehatan di Inggris memperingatkan akan bahaya terlalu banyak minum air putih. Peringatan ini keluar setelah seorang wanita dirawat gara-gara intoksikasi air.

Setelah menderita gejala infeksi saluran kencing, seorang wanita usia 59 tahun di Inggris meningkatkan asupan air putihnya. Ia minum 250 ml air putih setiap setengah jam. Ia berharap air putih itu akan "membersihkan tubuhnya".

Namun, ia justru mengalami sakit serius dan dirawat di King's College Hospital. Kadar garamnya amat rendah dalam darah. Ini merupakan kondisi fatal jika tak dirawat.

Saat ini dokter sedang bertanya-tanya apakah ada jumlah air putih yang "aman" untuk diminum. Dokter minta bukti lebih banyak seberapa banyak air putih jadi berlebihan.

Dalam kasus laporan British Medical Journal, Dr Laura Christine Lee dan Maryann Noronha bertanya,"Kami sering menyarankan pasien untuk banyak minum air putih ketika mereka tak sehat. Tetapi apa artinya itu? Apakah ada risiko potensial dari saran yang tampaknya tak berbahaya itu?"

Laporan tersebut menggambarkan kondisi pasien terus memburuk setelah dirawat di rumah sakit.

"Selama kunjungan di ruang gawat darurat, ia menjadi gemetar dan kacau. Muntah beberapa kali, gemeteran serta sulit bicara," catat para dokter.

"Sepanjang hari pasien mengonsumsi beberapa liter air setelah mendapat saran medis dari penyakit sebelumnya," tambah catatan itu.

Intoksikasi air merupakan gejala yang terdokumentasi dengan baik dari olahraga ketahanan dan penggunaan obat-obatan tertentu seperti MDMA, yang dapat menyebabkan haus berlebihan.

Namun penyakit ini dapat mematikan dengan gejala seperti mual, muntah, sakit kepala dan dalam kasus serius otak membengkak, bingung, kejang, koma dan bahkan terjadi kematian.

Pasien dengan kadar garam tak normal akibat hyponatremia atau intoksikasi air memiliki tingkat kematian hampir 30 persen.

"Saya ingin diberi pertanyaan yang saya tahu jawabannya tetapi tak mampu menjawab dan ini sangat menyedihkan. Saya ingat pasangan terlihat suram dan sedih. Saya tak paham apa yang sedang terjadi," begitu pengalaman seorang pasien yang ditulis dalam jurnal yang sama.

"Tangan di depan mata bergetar hebat dan heran kenapa tak dapat menghentikannya. Kemudian saya sadar seluruh tubuh juga gemetaran," tambahnya.

Dr Imran Rafi, ketua inovasi klinis dan peneliti di Royal College of GP menyebutkan penting bagi kita untuk terhidrasi dengan baik tetapi belum ada rekomendasi kuat berapa banyak air yang harus diminum.

"Cukup minum itu penting untuk tubuh dan mental sehat. Pasien harus menjaga asupan cairan khususnya ketika sedang dalam kondisi yang dapat menyebabkan dehidrasi," katanya.

"Kami mendorong pasien untuk minum lebih ketika menderita gejala dehidrasi seperti haus, termasuk saat berada di cuaca panas atau sedang olahraga. Demikian juga ketika urin terlihat berwarna gelap," tambahnya.

"Belum ada rekomendasi pasti berapa banyak air yang harus kita minum agar tetap sehat. Kuncinya hanya tetap terhidrasi dan urin berwarna terang adalah indikasi yang baik untuk itu," lanjutnya.

"Laporan kasus ini menggarisbawahi, bahwa asupan air berlebihan dapat memberi konsekuensi penting bagi pasien. Ini sesuatu yang harus diperhatikan profesional di bidang medis dan pasien," ujarnya.

Dokter selama ini merekomendasikan minum antara enam hingga delapan gelas air per hari. Sementara di Inggris dokter menyarankan untuk banyak minum air putih. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau