KOMPAS.com — Sebuah studi baru yang diterbitkan oleh Cancer Research UK mengungkapkan data yang membuat banyak ahli terkejut.
Peneliti mendapati, remaja usia 11-18 tahun yang diberi kebebasan untuk mengonsumsi minuman manis sehari-hari oleh orangtua mereka cenderung mengonsumsi 235 kaleng per kotak minuman manis per tahun.
Bila digambarkan, jumlah minuman manis tersebut berkisar 77 liter, dapat memenuhi satu bathtub atau bak mandi ukuran besar, dengan kandungan gula sebanyak 8,2-9 kilogram. Itu belum termasuk gula dari camilan manis.
Gula sendiri telah diakui oleh banyak ahli kesehatan sebagai jenis racun baru bagi tubuh jika dikonsumsi berlebihan.
Bila remaja mengonsumsi jumlah yang tadi disebutkan, maka remaja telah mengonsumsi 3 kali lipat batas asupan gula yang direkomendasikan.
Lebih mengejutkan lagi, peneliti juga mendapati bahwa balita berusia 18 bulan hingga 3 tahun sudah minum minuman manis sekitar 70 kaleng per kotak per tahun, baik dari susu manis, jus buah kemasan, maupun minuman manis lain.
Konsumsi gula berlebih telah menjadi penyebab utama terjadinya obesitas pada anak dan remaja. Obesitas sendiri terkait dengan menurunnya kesehatan mental dan fisik, seperti rasa percaya diri yang kurang, diabetes tipe 2, pertumbuhan terhambat, bahkan risiko kanker.
Karena obesitas telah dinyatakan sebagai penyakit, maka orangtua disarankan untuk mengambil langkah preventif agar anak terhindar dari kebiasaan yang mengarah pada penambahan berat badan berlebih.
Alison Cox, peneliti dari Cancer Research, mengatakan, “Studi ini mencakup minuman manis ringan, jus, minuman olahraga, teh manis, kopi, susu, dan minuman energi. Pajak terhadap minuman manis tampaknya benar-benar diperlukan agar kita, khususnya anak-anak, tak sembarangan mengonsumsinya.”
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.