Bersiaplah, Supermoon Teristimewa sejak Indonesia Merdeka Akan Menyapa

Kompas.com - 13/11/2016, 21:55 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Bersiaplah. Supermoon paling istimewa sejak kemerdekaan Indonesia akan terjadi Senin (14/11/2016) malam.

Bulan akan tampak 14 persen lebih besar daripada saat berada pada titik terjauh dari bumi. Beberapa dari Anda, karena faktor usia, mungkin takkan menyaksikan supermoon sebesar besok.

Supermoon - atau dalam astronomi dikenal dengan bulan perigee - terjadi kala bulan berada pada jarak terdekat dengan bumi. Jarak rata-rata bumi dan bulan sendiri sekitar 384.400 kilometer.

Orbit bulan mengelilingi bumi berbentuk elips sehingga jarak bumi dan bulan bervariasi. Kadang, bulan berada pada titik terjauh (apogee) dan kadang berada pada titik terdekat (perigee).

Ratusan supermoon telah terjadi sejak kemerdekaan Indonesia. Namun supermoon yang akan terjadi besok termasuk paling istimewa karena merupakan salah satu yang terbesar.

"Supermoon besok terbesar kedua sejak Indonesia merdeka," kata Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa, Thomas Djamaluddin.

Thomas menguraikan, sejak Indonesia merdeka hingga saat ini, ada dua supermoon yang istimewa dilihat dari sisi ukurannya.

Supermoon tahun 1948 merupakan yang paling istimewa karena merupakan yang terbesar hingga saat ini. Saat itu, jarak bumi dan bulan mencapai 356.461 kilometer.

Sementara besok, jarak bumi dan bulan adalah 356.500 kilometer. Perbedaan ukuran antara supermoon besok dengan tahun 1948 sangat sedikit mengingat jarak bulan pada kedua waktu itu hanya selisih 39 kilometer.

Astronom komunikator dari Langitselatan, Avivah Yamani, mengungkapkan, supermoon pada tahun 1948 dan besok hanya akan kalah dengan supermoon tahun 2034.

Dihubungi Kompas.com, Minggu (13/11/2016), Avivah mengatakan bahwa pada tahun 2034, jarak bumi dan bulan akan mencapai 356.448 kilometer.

Jarak bulan dan bumi pada tahun 2034 akan menjadi yang terdekat dalam abad 21. Jadi, supermoon saat itu akan menjadi yang terbesar sepanjang abad 21.

Meskipun demikian, Avivah mengatakan bahwa perbedaan ukuran supermoon tahun 2034 dan 2016 juga sangat sedikit. "Cuma 0,2 persen lebih besar," katanya.

Supermoon besok bisa dilihat dari manapun di penjuru Indonesia. Tak perlu alat bantu untuk mengamatinya. Syarat keteramatannya hanya cuaca yang cerah.

Siapa pun yang ingin menyaksikannya bisa langsung menengadahkan kepala setelah senja tiba. Teropong bisa dipakai bila ingin mengamati permukaan bulan lebih detail.

Berulang kali supermoon dikaitkan dengan kejadian bencana. Jadi, bila besok beredar berita yang mengaitkan supermoon dengan bencana, jangan mudah percaya.

Supermoon memang bisa memicu pasang lebih tinggi dan memengaruhi aktivitas geologi seperti purnama biasa. Namun, bukan berarti supermoon sama dengan bencana.

Bila berkesempatan mengamatinya besok, coba bedakan ukuran supermoon dengan bulan biasa. Avivah mengatakan, perbedaan itu dulit disadari. Apakah Anda bisa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau