Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/10/2016, 15:19 WIB

KOMPAS.com - Kekurangan hormon testosteron memang dapat menimbulkan sejumlah keluhan. Walau begitu, jangan sembarangan mengonsumsi suplemen testosteron.

Badan POM Amerika (FDA) mengingatkan, suplemen testosteron dan suplemen steorid anabolik-androgenik (AAS) bisa menyebabkan serangan jantung, perubahan kepribadian, dan ketidaksuburan.

FDA juga mengatakan bahwa pelabelan produk suplemen testosteron, yang sebelumnya disetujui untuk pria dengan kondisi testosteron rendah, akan direvisi.

Di Amerika saja, jutaan pria menggunakan testosteron dalam bentuk pil, jel, atau suntikan, untuk meningkatkan kesehatan fisik atau libidonya.

Anabolik steroid adalah variasi sintetis dari testosteron dan secara legal diresepkan dokter untuk mengatasi gangguan seperti pubertas terlambat atau penyakit yang menyebabkan kehilangan otot, misalnya kanker atau AIDS.

Namun, FDA menilai testosteron dan AAS sering disalahgunakan oleh orang dewasa dan remaja, termasuk atlet dan binaragawan.

"Penyalahgunaan testosteron, terutama dalam dosis tinggi dari yang diresepkan, dan biasanya dengan produk AAS, bisa menyebabkan efek samping serius pada organ jantung, otak, liver, kesehatan mental, dan sistem endokrin," tulis FDA dalam pernyataannya.

Selain itu, efek samping yang mungkin dialami mulai dari toksisitas liver, ketidaksuburan, agresif, gagal jantung, dan juga gejala "nagih" seperti depresi, kelelahan, sulit menahan emosi, nafsu makan berkurang, insomnia, serta libido menurun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau