Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlu Manajemen Habitat Lebih Agresif untuk Pelestarian Badak Jawa

Kompas.com - 22/09/2016, 18:23 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Peningkatan populasi badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) cukup menggembirakan. Dari 47 individu pada tahun 1970, kini populasinya menjadi 63 individu. Namun, pelestariannya kini menghadapi tantangan habitat.

WWF Indonesia menyatakan, badak Jawa menghadapi keterbatasan lahan untuk pertumbuhan populasi dan pertumbuhan langkap (Arenga obsitulia) sebagai spesies invasif.

"Manajemen habitat harus segera dilakukan dengan lebih agresif," kata Arnold Sitompul, Direktur Konservasi WWF Indonesia lewat rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (22/9/2016).

Arnold menambahkan, manajemen habitat perlu dilakukan melalui langkah-langkah pengendalian langkap yang sudah sangat menggangu habitat asli badak.

WWF menyatakan, tantangan pelestarian badak Jawa berbeda dengan badak Sumatera (Dirhinoceros sumatranus). Pada badak Sumatera, tantangannya adalah soal reproduksi.

Populasi badak Sumatera tersebar dalam grup-grup kecil. Ada hambatan ruang antar grup sehingga perkembangbiakan sulit dilakukan.

Pada badak Jawa, selain spesies invasif, badak Jawa juga menghadapi ancaman keseragaman genetik. Itu akan menurunkan kemampuan badak Jawa beradaptasi.

Ancaman lain adalah persaingan pakan dengan banteng, perburuan, dan potensi bencana alam. Ada upaya untuk memperluas habitat badak Jawa tetapi hingga saat ini belum ada solusinya.

Hari ini bertepatan dengan hari Badak sedunia. Badak Jawa dan Badak Sumatera merupakan dua di antara 5 spesies badak di dunia.

Menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN), badak Jawa dan Sumatera masuk dalam kategori kritis, selangkah lagi menuju punah. Perlu dukungan untuk konservasinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com