KOMPAS.com - Meski hidup seolah hanya menanti kematian yang segera menjemput, sejumlah Yahudi yang menjadi tahanan Nazi di hutan Ponar tak putus asa.
Mereka tetap tak menyerah. Mereka membuat terowongan hanya dengan sendok hingga akhirnya berhasil melarikan diri dari kekejaman Hitler.
Kini, arkeolog, geofisikawan serta ahli sejarah berhasil menemukan terowongan sepanjang 34 meter yang berada di area yang dikenal dengan Paneriai, di Lithuania.
Mereka mengungkapnya dengan bantuan teknologi pemindai Electrical Resistivity Tomography, perangkat yang digunakan dalam eksplorasi minyak dan mineral.
Hasil pencitraan menunjukkan jika terowongan tersebut memanjang dari liang yang dahulu digunakan untuk mengeksekusi para tahanan menuju area terbuka di hutan.
Joe Selgman, arkeolog Israel yang berpartisipasi dalam penelitian seperti dikutip The Guardian 29 Juni 2016 mengatakan, "Terowongan ini menunjukkan bahwa sekelam apapun masa itu, ada kerinduan akan kehidupan."
Saat Perang Dunia Kedua berakhir, Nazi mencari jalan untuk menghapus semua bukti pembunuhan massal atau holocaust yang telah dilakukan.
Mereka lantas membawa tawanan Yahudi dan Soviet ke hutan Ponar dari Kamp Konsentrasi Stutthof. Dengan kaki yang terantai, para tahanan dipaksa untuk menggali kuburan massal, mengumpulkan mayat-mayat dan menguburnya.
Hutan Ponar dipilih sebab walaupun terpencil tetapi dekat dengan ibukota Lithuania dan stasiun kereta api. Sekitar 100 ribu Yahudi dibunuh dan dilempar ke lubang galian di hutan Ponar.
Isaac Dpogim, salah seorang tahanan, terkejut saat menemukan istrinya dalam keadaan tak bernyawa di lubang galian. Ia pun lantas memimpin misi melarikan diri dengan membuat terowongan memakai sendok.
Penggalian berlangsung selama 3 bulan. Pada tengah malam 15 April 1944, 40 tahanan mencoba melarikan diri. Tentara Nazi memergoki dan menyerang. Banyak yang tewas namun 11 berhasil lolos.
"Temuan terowongan in i merupakan sangat penting karena ini merupakan bukti dari sebuah perlawanan," kata Markas Zingeris, Direktur Vilna Gaon, Museum Yahudi di Vilnius.
Arkeolog Lithuania menemukan jalan masuk terowongan tersebut pada tahun 2004. Sebuah Tim khusus kemudian dibentuk untuk mencari keseluruhan terowongan. Tim kemudian melacak panjang terowongan dan kemudian menemukan jalan keluarnya.