Kronologi Kematian Najag, Badak Sumatera di Kalimantan

Kompas.com - 05/04/2016, 19:47 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Satu-satunya badak sumatera di Kalimantan yang tertangkap secara fisik mati pada Selasa (5/4/2016). Badak bernama Najag itu diduga kuat mati akibat infeksi pada kakinya.

Sebab kematian badak subspesies Dicerorhinus sumatrensis harrissoni tersebut bisa ditelusur ke belakang saat pertama kali ditemukan.

Nyoman Iswarayoga, Direktur Komunikasi dan Advokasi WWF Indonesia, LSM yang ikut aktif dalam penanganan Najag, menuturkan bahwa Najag sudah memiliki luka sejak awal ditemukan.

"Saat kita temukan lewat kamera jebak pertama kali pada Oktober 2015, badak itu sudah terjerat tali. Karena itu kita prioritaskan untuk ditangkap untuk meningkatkan peluang hidupnya," katanya.

Namun, untuk menangkap badak tersebut, tim perlu mengetahui dahulu jalur yang biasa dilewatinya. Tim baru berhasil menangkap secara fisik pada 12 Maret 2016.

"Jadi setidaknya sudah 5 bulan badak itu hidup dengan jerat tali," ungkap Nyoman ketika dihubungi Kompas.com pada Selasa sore ini.

Segera setelah tertangkap, tim dokter berhasil melepaskan jerat tali itu. Najag kemudian dibawa ke kandang sementara untuk memulihkan kondisinya.

Najag mengalami pembengkakan akibat luka dan sudah diberi obat anti-bengkak. Selain itu, badak yang diperkirakan berusia 10 tahun itu juga diberi antibiotik.

Minggu pertama dan kedua setelah ditaruh di kandang berukuran 16 x 27 meter, kondisi Najag membaik. Namun pada beberapa hari terakhir, kondisinya memburuk.

"Luka pada kakinya dalam, sekitar 1 cm, dan sudah hampir kena tulang. Infeksi pada kaki itu ternyata memengaruhi kesehatannya," jelas Nyoman.

Sekitar pukul 01.00 WIB dini hari ini, Najag sempat mengalamim koma. Hingga akhirnya sekitar pukul 2.30, Najag ditemukan sudah tidak bernyawa.

CEO WWF Indonesia, Efransjah, mengatakan bahwa kematian Najag memberi pelajaran berharga, menunjukkan bahwa menyelamatkan satu badak saja sangat sulit.

Populasi badak sumatera di dunia kini sudah di bawah 100 ekor. Badak sumatera di Borneo, pulau yang mencakup Kalimantan, Indonesia dan Serawak, Malaysia sangat sedikit.

Tahun lalu, badak sumatera dinyatakan punah di Serawak. Populasi badak di Kalimantan di wilayah Kutai Barat diperkirakan hanya 8-20 ekor.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau