Pluto memiliki dataran yang tua dan gelap, dataran yang terang dan muda, gunung, serta daerah yang gelap dan menjulang mencerminkan sebuah bukit pasir.
"Pluto menunjukkan kepada kita keragaman bentang alam dan kompleksitas yang menandingi apa pun yang kita lihat di tata surya," kata Alan Stern, pimpinan investigasi misi New Horizon.
Salah satu wilayah terkompleks adalah "Chaos Region", daerah sepanjang 470 kilometer yang terletak di barat laut zona kaya es, Sputnik Planum.
Ketika melintas dekat Pluto Juli lalu, New Horizon mengambil foto Pluto dari ketinggian 464.000 kilometer. Proses pengiriman data dari Pluto memang memakan waktu lama sehingga baru minggu ini sampai ke Bumi.
"Inilah tujuan kita, citra-citra, spektra, dan tipe data lain yang akan membantu kita memahami asal-usul dan evolusi sistem Pluto untuk pertama kali," kata Stern seperti dikutip Washington Post, Jumat (11/9/2015).
"Apa yang akan datang lagi ke depan bukan sekadar 95 persen data yang sekarang masih ada di wahana antariksa, itu data-data terbaik, spektra dan citra dengan resolusi tertinggi, set data atmosfer yang paling penting, dan banyak lagi. Semua itu adalah harta karun," ujar Stern.
New Horizon adalah wahana NASA yang diluncurkan pada tahun 2006. Wahana itu telah menyelidiki Planet Saturnus beserta bulan-bulannya sebelum sampai ke Pluto.
Menyelidiki Pluto, New Horizon telah mengungkap bahwa planet kerdil itu kaya akan es di permukaannya, kemungkinan memiliki lautan di bawah permukaan, serta diselimuti kabut. Usai menyelidiki Pluto, New Horizon akan menyasar benda-benda kecil yang ada di tepian tata surya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.