Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkuak, Kathmandu Naik 1 Meter akibat Gempa Hebat Nepal

Kompas.com - 29/04/2015, 20:07 WIB

KOMPAS.com — Gara-gara gempa, daratan Kathmandu naik hingga 1 meter. Kenaikan itu terkonfirmasi lewat citra satelit Sentinel-1a.

Badan Antariksa Eropa (ESA), pemilik satelit Sentinel-1a, mendeteksi pergerakan tanah Kathmandu dengan radar sebelum dan sesudah gempa. Data yang dihasilkan diubah menjadi interferogram, citra berwarna yang sangat teknis, menunjukkan pergerakan daratan setelah gempa.

Interferogram itu dihasilkan dengan teknik interferometric synthetic aperture radar (InSAR). Dengan interferogram, ilmuwan mampu melacak pergerakan saat gempa, walaupun sangat sedikit.

Hasil analisis interferogram menunjukkan bahwa area seluas 120 x 50 kilometer di sekitar Kathmandu mengalami kenaikan akibat gempa. Kenaikan itu bervariasi, tetapi paling tinggi sebesar 1 meter.

"Apa puncak selip di timur laut Kathmandu," Kata Tim Wright dari NERC Centre for the Observation and Modelling Earthquake, Volcanoes, and Tectonics.

Kontras dengan apa yang terjadi di Kathmandu, wilayah yang berada di utara ibu kota Nepal itu mengalami penurunan. Ini adalah fenomena yang wajar ketika gempa yang terjadi adalah gempa dangkal.

Dengan interferogram, ilmuwan juga mampu melihat bagaimana patahan menghancurkan wilayah timur dari pusat gempa, tetapi tidak membuat tanah retak. Itu berarti bahwa masih ada energi yang disimpan setelah gempa 7,8 SR pada Sabtu (25/4/2015) dan susulannya.

Interferogram dibuat di bawah program ESA yang bernama Insarap. Dengan menganalisis interferogram, ilmuwan mampu menempatkan gempa pada Sabtu kemarin dalam konteks sejarah serta menentukan area yang paling berisiko gempa pada masa mendatang.

"Kami ingin tahu mana yang patah. Itu penting karena kita akan tahu mana (area) yang tidak akan, rentan, dan siap mengalami gempa," kata Wright seperti dikutip BBC, Rabu (29/4/2015).

Sentinel-1a adalah satelit pertama yang diluncurkan oleh Uni Eropa untuk memantau Bumi. Tahun depan, ESA akan meluncurkan Sentinel-1b. Pengamatan dampak gempa bumi dengan satelit itu nantinya takkan memakan waktu lebih dari 3 hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com