Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Sudah Perkirakan Gempa Hebat Nepal

Kompas.com - 27/04/2015, 02:24 WIB

KOMPAS.com — Gempa Nepal pada hari Sabtu (25/4/2015) mengikuti pola yang sama dengan dua gempa besar yang terjadi lebih 700 tahun lalu dan sebagai hasil efek domino tekanan pergeseran patahan. Demikian kata para ahli geologi.

Para peneliti menemukan kemungkinan keberadaan pengaruh ganda hanya dalam beberapa minggu terakhir saat melakukan penelitian lapangan di kawasan.

Laurent Bollinger, dari lembaga penelitian CEA di Perancis, dan rekan-rekannya, menemukan pola bersejarah gempa saat meneliti di Nepal pada bulan lalu.

Mereka telah memperkirakan gempa besar di tempat terjadinya gempa besar pada hari Sabtu.

Di tengah hutan Nepal selatan tengah, tim Bollinger menggali di sepanjang patahan gempa utama negara itu, sepanjang lebih 1.000 km dari barat ke timur, di tempat patahan bertemu permukaan bumi.

Mereka menggunakan serpihan arang dari patahan untuk mengetahui kapan patahan tersebut terakhir kali berpindah dengan menggunakan metode karbon.

Naskah kuno memang telah menyebutkan sejumlah gempa besar, tetapi tetap sangat sulit menemukan lokasinya di lapangan.

Terlebih lagi, hujan musim kemarau membuang tanah ke bawah bukit dan hutan lebat menutupi sebagian besar tanah dengan cepat menyembunyikan bekas gempa.

Patahan bumi tidak bergerak

Namun, tim penelitian Bollinger dapat memperlihatkan bahwa bagian patahan ini sudah sejak lama tidak bergerak.

"Kami memperlihatkan patahan ini tidak menyebabkan gempa besar tahun 1505 dan 1833 dan terakhir kali berpindah kemungkinan besar pada tahun 1344," kata Bollinger yang menyampaikan temuaannya kepada Nepal Geological Society dua minggu lalu.

"Kami dapat melihat baik Kathmandu maupun Pokhara sekarang akan mengalami gempa yang mengubah patahan utama, kemungkinan besar terjadi terakhir kali pada tahun 1344 di antara kedua kota," kata Paul Tapponnier dari Earth Observatory of Singapore yang bekerja sama dengan Bollinger.

Gawatnya, tim peneliti memperingatkan akan terjadi lagi gempa.

"Perhitungan pendahuluan mengisyaratkan gempa pada Sabtu dengan kekuatan 7,8 SR kemungkinan tidak cukup besar untuk mengangkat pecahan sampai ke permukaan bumi. Jadi, masih ada kemungkinan lebih banyak gaya yang tersimpan, dan kita kemungkinan akan mengalami gempa besar lagi ke arah barat dan timur dari gempa yang sekarang dalam puluhan tahun ke depan," kata Bollinger.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com