Bagaimana agar ukuran supermoon yang cuma sedikit lebih besar dari purnama biasa itu bisa tampak? Astrofisikawan Lembaga Penerbangan dan Antariksa nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin, memberikan tips-nya.
"Masyarakat bisa memotretnya dengan latar depan obyek tertentu," kata Thomas saat dihubungi Kompas.com hari ini.
Thomas mengungkapkan, obyek tersebut bisa berupa landmark kota. "Misalnya kalau di Jakarta bisa memotret di depan Monas, kalau di Bandung bisa di Jembatan Pasopati, dan kalau di Yogyakarta bisa di Candi Prambanan," jelasnya.
Hasil foto tersebut kemudian bisa dicetak atau dilihat di layar komputer serta dibandingkan dengan foto purnama biasa yang punya latar obyek yang sama. "Obyek latar itu bisa membantu membandingkan ukuran. Ini cara paling sederhana," kata Thomas.
Supermoon terjadi ketika Bulan mencapai jarak terdekat dengan Bumi. Dalam astronomi, fenomena supermoon dikenal dengan bulan perigee.
Supermoon yang terjadi Minggu malam adalah supermoon kedua tahun 2014. Saat supermoon terjadi, Bulan akan berada pada jarak 357.000 kilometer, 27.000 kilometer lebih dekat dari biasanya. Perbedaan ukuran antara supermoon dengan purnama biasa hanya 10 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.