Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Lebih Unggul soal Visi Lingkungan, Jokowi atau Prabowo?

Kompas.com - 18/06/2014, 18:14 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis


KOMPAS.com — Meski tak banyak diperbincangkan, visi misi terkait lingkungan dan hak asasi manusia yang diusung oleh calon presiden menjadi salah satu sorotan. Visi misi terkait lingkungan dan hak asasi manusia dinilai penting karena berperan dalam pembangunan ekonomi.

Sebagai contoh, akibat dari kesalahan pengelolaan hutan, kebakaran hutan selalu terjadi di Riau. Dalam dua bulan kebakaran, kerugian mencapai Rp 10 triliun. Visi misi lingkungan juga terkait dengan beragam isu global dan target-target yang telah disusun oleh Indonesia.

Sebagai contoh, Indonesia mempunyai komitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 26 persen. Indonesia juga berkomitmen pada pengembangan energi terbarukan.

Bagaimana sebenarnya visi misi lingkungan dan hak asasi manusia calon presiden kita? Siapa yang lebih unggul bila dilihat dari draf visi misi?

Sandra Moniaga dari Komnas HAM menilai bahwa pasangan Jokowi-JK lebih unggul dalam memaparkan visi misi terkait lingkungan dan HAM.

"Prabowo-Hatta tidak merinci permasalahan, sangat umum," katanya dalam seminar Memilih Presiden yang Pro Kelestarian Hutan dan HAM di Jakarta, Rabu (18/6/2014).

Sementara itu, Sandra menilai Jokowi-JK cukup detail dalam merinci masalah. Jokowi-JK mengakui adanya pembiaran pada masalah HAM dan kegagalan dalam mengelola keberagaman. Soal konflik agraria, Sandra menilai Jokowi-JK juga punya kelebihan sebab menjelaskan cara penyelesaian konflik. Prabowo-Hatta hanya menyebutkan perlunya reformasi agraria.

Demikian pula masalah hak masyarakat adat. Jokowi-JK menjelaskan dengan rinci, sementara Prabowo-Hatta sama sekali tidak membahasnya. Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, Abetnego Tarigan, juga mengatakan, Jokowi memang lebih baik kalau dilihat dari drafnya.

Menurut Abetnego, visi misi Jokowi-JK mencerminkan adanya kemauan menyelesaikan masalah dan pembaruan. "Tidak banyak perubahan pada visi misi Prabowo Hatta, seperti pembukaan 2 juta hektar sawah. Itu dari zaman Pak Harto terbukti gagal," katanya.

Abetnego menuturkan, megaproyek seperti dalam visi misi Prabowo-Hatta belum mempunyai cerita sukses di Indonesia. Pasangan Prabowo dan Hatta dalam naskah visi misinya menyinggung beberapa hal terkait lingkungan, di antaranya merencanakan reformasi pengelolaan sumber daya alam dan industri. Tujuan dari reformasi adalah meningkatkan nilai tambah produk batu bara, mineral, produk hutan, dan laut. Hal lain adalah melanjutkan renegosiasi kontrak-kontrak pertambangan yang belum berkeadilan dan memprioritaskan kontrak-kontrak yang telah berakhir untuk entitas bisnis nasional.

Dalam soal pangan, Prabowo dan Hatta akan mencetak 2 juta hektar lahan baru yang bisa meningkatkan produksi pangan dan mempekerjakan 12 juta orang. Pasangan capres dan cawapres nomor satu itu juga berkomitmen mengembangkan energi panas bumi. Namun, keduanya masih akan membangun kilang-kilang minyak baru.

Sementara itu, pasangan Jokowi dan JK menyatakan berkomitmen memperkuat ekonomi maritim dengan rehabilitasi kerusakan lingkungan pesisir dan laut serta memberantas illegal fishing. Jokowi-JK juga berkomitmen memperkuat sektor kehutanan dengan menyelesaikan masalah tumpang tindih perizinan, penegakan hukum terhadap pelaku penebangan liar.

Pasangan capres dan cawapres nomor dua itu juga akan membangun tata ruang dan lingkungan yang berkelanjutan, di antaranya dengan pembangunan pusat-pusat ekonomi baru. Secara khusus, Jokowi-JK juga berkomitmen untuk memperjuangkan hak masyarakat adat yang selama ini menjadi korban pelanggaran HAM akibat hak atas tanahnya kerap dirampas.

Visi misi Jokowi-JK bisa dilihat di tautan ini. Sementara itu, visi misi Prabowo-Hatta bisa dilihat di tautan ini.

Permasalahan pangan, energi, dan lingkungan akan menjadi tema debat capres pada 5 Juli 2014 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com