Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teliti DNA Manusia Goa Harimau, Arkeolog Akan Ungkap Moyang Bangsa Indonesia

Kompas.com - 19/05/2014, 20:47 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis


KOMPAS.com — Siapa nenek moyang bangsa Indonesia? Dengan meneliti DNA kerangka manusia di Goa Harimau, arkeolog berniat mengungkapnya.

Sejumlah 76 kerangka yang akan dianalisis didapatkan dari ekskavasi tim arkeologi Pusat Arkeologi Nasional sejak tahun 2009 di Goa Harimau, Sumatera Selatan.

Analisis DNA akan dilakukan lewat kerja sama dengan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman di Jakarta.

Direktur Lembaga Eijkman Herawati Sudoyo mengatakan, proses akan dimulai dengan isolasi, perbanyakan DNA, dan analisis dengan membandingkan DNA dari manusia Indonesia saat ini.

Ia mengatakan, Eijkman sudah memiliki data DNA dari manusia Indonesia, mulai dari Gayo hingga sejumlah wilayah di Indonesia Timur.

Arkeolog Pusat Arkeologi Nasional yang terlibat riset Goa Harimau mengatakan, analisis DNA akan membantu mengungkap atau membuktikan teori tentang leluhur bangsa Indonesia.

"Kita bisa mengungkap apakah manusia di Goa Harimau memiliki kekerabatan dengan manusia modern saat ini di sekitarnya," katanya kepada Kompas.com, Senin (19/5/2014).

"Secara regional, kita juga bisa membandingkan dengan manusia di wilayah Sumatera dan lainnya, mengetahui kekerabatannya dengan manusia Indonesia," imbuhnya.

Harry mengatakan, analisis karbon yang telah dilakukan mengungkap bahwa kerangka manusia di Goa Harimau berusia 3.500 tahun.

Ia memercayai bahwa kerangka itu adalah manusia Austronesia yang bermigrasi ke Nusantara dari Formosa ke wilayah Nusantara. "Mereka adalah leluhur bangsa kita," katanya.

Teori bahwa manusia Indonesia berasal dari Formosa telah disinggung dalam banyak literatur.
Riset DNA manusia Goa Harimau dapat menguatkannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com