Penemuan artefak tersebut sangat memotivasi tim arkeolog untuk terus melakukan penggalian. Obsesi para peneliti untuk mengungkap masa kekosongan sejarah di Sumatera pada periode tersebut sudah di depan mata.
“Ini penemuan yang spektakuler sekali di kalangan arkeolog, sebab kami bisa buktikan bahwa pada periode tersebut Sumatera sudah ada penghuni,” terang Ketua Tim Penelitian Gua Harimau OKU, Adhi Agus Oktaviana, Minggu (18/5/2014).
Meskipun belum ada sisa kerangka manusia ditemukan, imbuh Adhi, penemuan artefak dari periode preniolitik tersebut menjadi bukti baru atas keyakinan para arkeolog bahwa Sumatera tidak mengalami kekosongan sejarah pada periode itu.
Karenanya, kata Adhi, arkeolog akan melakukan ekskavasi vertikal di sisi barat gua. Diperkirakan, di Gua Harimau tersebut akan ditemukan kerangka manusia yang setidaknya berasal dari era 60.000 tahun lalu.
Ketua Tim Arkenas di Gua Harimau ini menyebutkan, tim telah menemukan obsidian, serpih rijal, dan serpih-serpih lainnya. Selain itu, ditemukan juga tulang hewan mamalia besar seperti beruang dan binatang mamalia kecil.
Adhi menambahkan, artefak dan penemuan lainnya didapat dari titik penggalian vertikal sebelah barat gua dengan kedalaman sekitar 2,5 meter dari titik bantu.
Sementara itu, tim dari Arkeolog Nasional yang meneliti Gua Harimau di Desa Padang Bindu, Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), tahun 2014 ini datang dengan jumlah yang lebih lengkap. Mereka sudah berada di lokasi ini sejak 13 Mei 2014.
(Sugiyarto/Sriwijaya Post)