Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nantikan, Gerhana Matahari Bakal Terjadi pada Selasa Siang

Kompas.com - 28/04/2014, 16:25 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis


KOMPAS.com -- Selasa (29/4/2014), bulan akan berada di antara bumi dan matahari. Akibatnya, matahari akan tertutup, menyebabkan fenomena yang disebut sebagai gerhana matahari.

Dari wilayah Indonesia, gerhana besok akan tampak sebagai gerhana matahari sebagian. Matahari akan tampak seperti apel yang baru sekali digigit.

Sejumlah 62 kabupaten/kota yang tersebar di enam provinsi berpotensi menyaksikan fenomena astronomi menarik ini.

Enam provinsi yang dimaksud adalah Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Sementara sejumlah kabupaten/kota itu antara lain Wonosari, Wates, Bantul, Wonogiri, Banyuwangi, Jember, Gianyar, Denpasar, Mataram, Bima, Waingapu, Waikabubak, dan Baa.

Astronom amatir Ma'rufin Sudibyo mengatakan, durasi gerhana bervariasi untuk masing-masing wilayah. Durasi gerhana terlama adalah di Baa, yakni selama 64 menit.

Waktu terbaik untuk menyaksikan puncak gerhana juga bervariasi, tetapi berkisar antara pukul 13.59 - 14.06 untuk Indonesia barat dan 15.07 - 15.21 untuk Indonesia tengah.

Sementara itu, besarnya permukaan matahari yang "digigit" oleh bulan, disebut magnitudo gerhana, juga bervariasi.

Untuk wilayah Indonesia, magnitudo gerhana matahari besok berkisar antara 0,2 - 7,6 persen. Artinya, hanya 0,2 - 7,6 persen dari piringan matahari yang tertutup bulan.

Atas dasar magnitudo itulah, Ma'rufin mengatakan bahwa gerhana besok tetap sulit untuk diamati. Pengamatan harus dilakukan dengan teleskop berkualitas baik.

Gerhana matahari besok merupakan gerhana pertama pada tahun 2014. Sejatinya, fenomena besok merupakan gerhana matahari cincin.

Disebut gerhana matahari cincin karena pada lokasi yang paling optimal untuk menyaksikan puncak fenomenanya, bagian matahari yang akan tampak hanya koronanya.

Gerhana matahari cincin terjadi ketika jarak bumi, bulan, dan matahari terletak pada satu garis lurus, tetapi jarak antara bumi dan matahari tergolong jauh.

Akibat dari jarak bumi dan matahari yang jauh, bayang-bayang inti bulan tidak jatuh di permukaan bumi, tetapi di satu titik di angkasa.

Yang jatuh di permukaan bumi adalah bayang-bayang tambahan (atumbra). Di wilayah itulah gerhana matahari cincin bisa dilihat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com