Namun, bagi antechinus berekor hitam, sejenis hewan berkantong (masurpial) yang menyerupai tikus, seks bisa menyebabkan kematian.
Saat masa reproduksinya, pejantan spesies itu melakukan seks dengan betina dengan frekuensi yang tak lazim, sangat sering.
Spesies ini dalam waktu yang singkat ingin memastikan bahwa gennya akan terlestarikan lewat reproduksi. Dampaknya mematikan.
"Selama musim kawin, hormon stres naik tajam, sering menyebabkan tubuh shut down. Semua pejantan mati sebelum anak-anaknya lahir," kata Andrew Baker dari Queensland University of Technology (QUT).
Antechinus berekor hitam memiliki nama ilmiah Anthechinus arktos. Publikasi deskripsinya sebagai spesies baru dimuat dalam jurnal Zootaxa.
Baker, seperti diuraikan dalam rilis di situs web QUT, mengungkapkan bahwa spesies ini berbeda dengan antechinus lain karena punya corak kuning pada mata dan pantat serta ekor dan kaki hitam.
Baker mengoleksi spesies ini dengan metode jebak, yaitu menggunakan oat dan selai kacang untuk umpan. Hewan yang terjebak kemudian diobservasi untuk menentukan kebaruan dari cirinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.