Malam nanti, atau tepatnya Jumat (29/11/2013) dini hari, warga Indonesia bisa menyaksikan nasib komet ISON, komet yang ditemukan oleh Vitali Nevski dan Artyom Novichonok dari Rusia pada 21 September 2012 lalu, secara langsung dan online.
Komet ISON yang berasal dari Awan Oort saat ini sedang menempuh perjalanan menuju titik terdekatnya dengan Matahari. Pada saat mencapai titik terdekat atau perihelion nanti, ISON hanya akan berjarak 1,1 km dari permukaan bintang induk di Tata Surya.
ISON punya tiga skenario nasib. Pertama, ISON takkan terpengaruh badai dan gravitasi Matahari sehingga akan bertahan. Kedua, ISON terpengaruh, tetapi inti kometnya akan tetap utuh. Sementara, ketiga, ISON akan mengalami disintegrasi dan "nyemplung" ke Matahari.
Bila skenario pertama dan kedua terjadi, ISON akan tetap bertahan dan warga Bumi bisa menyaksikan kecerlangannya. Sementara, bila skenario ketiga terjadi, ISON akan "mati" dan warga Bumi yang kini tengah menanti penampakannya cuma bakal gigit jari.
Saat-saat paling menentukan hidup mati komet ISON bisa dilihat secara langsung di akun Google+! Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA). NASA menggelar Google Hangout mulai pukul 01.00-03.30 WIB.
Beberapa astronom ternama akan hadir dalam acara itu, di antaranya C Alex Young, W Dean Pesnell, dan Karl Battams. Selama hangout, publik juga bisa bertanya tentang komet kepada NASA lewat akun Twitter-nya dengan hashtag #ISON dan #askNASA.
Untuk siaran langsung hidup mati komet ISON sendiri, ada satelit NASA, Solar Heliosphere Observatory (SOHO) yang akan mengirimkan data dan disiarkan secara langsung. Ada pula hasil tangkapan teleskop di Kitt Peak Observatory.
Selain di akun Google+ NASA, siaran langsung penentuan nasib ISON bisa dinikmati di events.slooh.com. Slooh akan menayangkan kembali siaran NASA. Belum ada satu pun yang mampu memprediksi nasib ISON. Saat ini mungkin merupakan satu-satunya momen manusia bisa menyaksikannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.