Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahukah Anda? Seks Serangga Bisa Jadi Petunjuk Cuaca

Kompas.com - 06/10/2013, 15:49 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis


KOMPAS.com — Ilmuwan sejak lama meyakini bahwa serangga bisa menjadi petunjuk cuaca. Kini, mereka menemukan bukti konkretnya.

Jose Bento dari University of Sao Paulo, Brasil, melakukan penelitian pada kumbang curcubit (Diabrotica speciosa), ngengat spesies Pseudaletia unipuncta, dan kutu kentang (Macrosiphum euphorbiae). Hasil penelitian dipublikasikan di jurnal PLoS ONE.

Diberitakan Nature, Rabu (2/10/2013), Bento menemukan, ketika hujan mengancam dan tekanan udara turun drastis, pejantan kumbang curcubit menjadi kurang responsif terhadap feromon kawin yang dikeluarkan betina.

Ketika pejantan diletakkan di dekat betina, pejantan itu masih akan mengawini saat betina mengeluarkan feromon kawin. Namun, tak seperti dalam kondisi normal, pejantan ingin buru-buru menyelesaikan proses kawin. Ada proses foreplay yang dilewatkan.

Ngengat Pseudaletia unipuncta dan kutu kentang juga menunjukkan reaksi yang sama terhadap tekanan udara.

Saat akan hujan, betina dari kedua spesies itu mengurangi panggilan kawinnya. Sementara saat tekanan udara meningkat, kutu kentang juga mengurangi panggilan kawinnya. Pejantan dari dua spesies itu juga kurang responsif terhadap panggilan kawin saat tekanan udara meningkat atau menurun.

Dengan reaksi serangga tersebut, maka kini bila tekanan udara meningkat atau menurun, ataupun bila hujan akan mengancam, manusia bisa mencari petunjuk dari perilaku serangga.

Berbard Roitberg, pakar serangga di Simon Fraser University di Kanada, mengungkapkan bahwa hasil penelitian Bento itu tepat. Roitberg melakukan penelitian 20 tahun lalu pada tawon spesies Leptopilina heterotoma. Ia menemukan, saat tekanan udara menurun, tawon itu cenderung "asal-asalan" dalam meletakkan telurnya.

Sementara Robert Matthews, pakar serangga dari University of Georgia, mengungkapkan bahwa hasil penelitian itu masuk akal. Namun, untuk mengatakan bahwa semua serangga punya reaksi yang sama, masih perlu penelitian lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com