Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemarau Memuncak Bulan September Ini

Kompas.com - 03/09/2013, 12:19 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Peringatan Dini Cuaca Ekstrem, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Hariadi, mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini tengah mengalami puncak musim kemarau.

"Puncak kemarau September bulan ini," kata Hariadi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (3/9/2013).

Pada puncak musim kemarau, wilayah Jawa, Lampung, Bali, Nusa Tenggara, dan Sulawesi bagian selatan akan mengalami udara kering dan panas.

Kemarau tahun 2013 disebut kemarau basah karena masih dihiasi hujan. Namun, selama bulan September, potensi hujan di wilayah-wilayah tersebut sangat kecil.

Wilayah yang masih berpotensi hujan antara lain Sumatera bagian tengah, Kalimantan, serta yang berdekatan dengan ekuator.

Hariadi menungkapkan, suhu panas selama puncak kemarau dipengaruhi oleh stabilitas udara.

"Saat ini angin yang bertiup adalah angin kering dari Australia. Ini artinya Indonesia sudah memasuki musim kemarau," jelas Hariadi.

"Karena tidak banyak kelembaban, tidak ada yang memengaruhi labilitas udara. Jadi, udara di tempat tertentu cenderung stabil, tidak bergerak," tambahnya.

"Udara yang tidak bergerak itu terus dipanasi oleh Matahari sehingga kita merasakan udara yang kering dan panas," kata Hariadi.

Hariadi menambahkan, suhu panas juga bisa dipengaruhi oleh pergerakan semu Matahari.

Matahari mengalami gerak semu tahunan. Matahari bergerak dari 23,5 Lintang Utara, menuju ekuator, berlanjut ke 23,5 Lintang Selatan, dan kemudian berbalik.

Saat ini, Matahari tengah bergerak menuju wilayah ekuator. Matahari akan sampai di ekuator antara 21-22 September 2013. Akibatnya, panas yang diterima wilayah Indonesia selama September intens.

Menurut Hariadi, suhu memang akan meningkat, namun tidak akan mencapai titik yang bisa disebut ekstrem.

"Akan meningkat sampai 31-32 derajat Celsius. Di perkotaan bisa 34-35 derajat Celsius," katanya.

Hariadi mengungkapkan, kemarau yang benar-benar kering ini tak akan berlangsung lama. Mulai bulan Oktober nanti, potensi hujan akan meningkat lagi.

BMKG memang belum merilis keterangan akan tepat atau mundurnya musim hujan. Namun, Hariadi mengatakan bahwa pada bulan Oktober, Indonesia sudah pasti memasuki masa transisi menuju musim hujan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com