Asal Usul Sungai Gas di Dekat Bimasakti Terkuak

Kompas.com - 20/08/2013, 09:45 WIB

KOMPAS.com — Dengan menggunakan teleskop Hubble, astronom berhasil mengungkap sumber aliran "Sungai Magellan".

Meski disebut sungai, Sungai Magellan sama sekali tidak terdiri atas air. Sungai Magellan tersusun atas gas yang berbentuk pita panjang. Struktur ini pertama kali ditemukan pada tahun 1970-an.

Data Hubble mengungkap bahwa aliran gas Sungai Magellan berasal dari Awan Magellan Besar dan Awan Magellan Kecil, dua galaksi kecil atau satelit galaksi yang berada di dekat Bimasakti.

Diberitakan Livescience, Jumat (9/8/2013), data terbaru Hubble juga menguak bahwa Sungai Magellan itu tidak terbentuk secara sekaligus.

Sebagian Sungai Magellan terbentuk dari material di Awan Magellan Kecil sekitar 2 miliar tahun lalu, sementara sebagian lain masih relatif baru terbentuk.

Astronom mengungkap asal mula aliran gas tersebut setelah melakukan pengukuran atas kemelimpahan unsur berat di enam lokasi berbeda di aliran itu.

Pengukuran dilakukan dengan salah satu instrumen teleskop Hubble yang bernama Hubble Cosmic Origins Spectrograph. Instrumen bekerja dengan mendeteksi sifat unsur dalam menyerap ultraviolet.

Terungkap, sebagian besar dari aliran miskin oksigen dan belerang sesuai dengan karakteristik galaksi Awan Magellan Kecil.

Di sisi lain, peneliti dikejutkan dengan kandungan belerang yang lebih tinggi pada bagian aliran yang dekat dengan Awan Magellan Besar.

"Kami menemukan jumlah unsur berat yang konsisten dalam aliran itu sampai di dekat Awan Magellan, di mana unsur berat meningkat," kata Andrew Fox dari Space Telescope Science Institute, Maryland.

"Komposisi pada bagian pusat sungai sangat mirip dengan Awan Magellan Besar menunjukkan bahwa bagian itu terbentuk dari material di galaksi itu baru-baru ini," imbuh Fox.

Menurut Fox, studi ini membantu para peneliti mengetahui bagaimana galaksi besar memengaruhi satelit galaksi di sekitarnya.

Penelitian ini nantinya akan membantu mengungkap bagaimana Bimasakti mengisap gas di galaksi kecil di sekitarnya sehingga bisa membuat bintang baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terpopuler

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau