Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Meteor Perseid Malam Ini Juga Bisa "Dilihat" lewat Radio

Kompas.com - 12/08/2013, 10:32 WIB

KOMPAS.com — Pada Senin (12/8/2013) malam ini hingga Selasa (13/8/2013) dini hari, hujan meteor Perseid memuncak. Sejumlah 100 meteor bisa disaksikan setiap jamnya dan diprediksi banyak meteor akan berupa bola api, lebih besar dan terang daripada meteor biasa.

Namun, bagaimana bila langit mendung? Bisakah manusia di Bumi menyadari meteor-meteor yang tiba di atmosfer Bumi?

Umumnya, diketahui bahwa bila langit mendung, manusia takkan bisa melihat hujan meteor. Namun, seperti diberitakan Discovery, Senin (5/8/2013), hujan meteor ternyata bisa "dilihat" dengan radio. Bagaimana caranya?

Mudah. Langkah pertama adalah mencari frekuensi dari stasiun radio FM tertentu yang bisa ditangkap di tempat lain berjarak 1.000 kilometer, tetapi tidak bisa ditangkap dari tempat Anda.

Tepat saat puncak hujan meteor, setel pada frekuensi tersebut lalu dengarkan baik-baik. Saat meteor datang, Anda akan menyadari ada suara desis. Saat-saat tertentu, mungkin akan ada suara ledakan atau suara seperti peluit ditiup.

Kehadiran meteor bisa ditangkap radio sebab meteor mengionisasi gas saat masuk ke atmosfer, menciptakan jejak ionisasi. Gelombang radio memantulkan jejak itu sehingga bisa ditangkap dalam bentuk bunyi.

Dengan cara ini, kehadiran meteor bisa disadari dengan cara alternatif, bukan dengan melihatnya secara langsung, melainkan dengan mendengarkannya. Dengan cara ini pula, pengamatan meteor bisa dilakukan di tempat yang nyaman, seperti dari dalam mobil atau teras rumah.

Hujan meteor Perseid telah diamati sejak 2.000 tahun yang lalu. Hujan meteor kali ini berasal dari partikel debu yang sudah berusia 1.000 tahun.

Hujan meteor Perseid sendiri terjadi ketika Bumi melewati wilayah yang padat partikel debu sisa komet Swift Tuttle. Hujan meteor ini tampak seolah-olah berasal dari rasi Perseus sehingga dinamai hujan meteor Perseid.

Meteor dalam hujan meteor ini akan bergerak dengan kecepatan 60 km/detik, jauh lebih cepat dari gerak peluru yang cuma 1 km/detik.

Siap menikmati hujan meteor Perseid dan mencoba cara baru dalam "menyaksikannya"? Baik dengan cara pengamatan langsung maupun menggunakan radio, waktu paling tepat untuk melakukannya adalah saat dini hari. Cari tempat yang lapang, gelap, dan cukup tenang sehingga kehadiran meteor bisa dengan lebih mudah disaksikan. (Dyah Arum Narwastu)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com