KOMPAS.com — Agustus nanti, Bumi akan dihujani bola api. Hujan bola api ini bukan merupakan bencana, tetapi bagian dari hujan meteor Perseid yang akan memuncak pada 12-13 Agustus 2013.
Berdasarkan penelitian Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA), hujan meteor Perseid yang akan terjadi nanti akan menjadi hujan meteor paling megah tahun ini. Jumlah bola api yang bisa disaksikan jauh lebih banyak.
"Kami menemukan ada satu hujan meteor yang menghasilkan bola api lebih banyak dari yang lain. Itu adalah hujan meteor Perseid yang memuncak 12-13 Agustus nanti," kata Bill Cooke dari Meteoroid Environmental Office NASA.
NASA mengamati setiap hujan meteor dan bola api yang terjadi yang terjadi sejak tahun 2008. Data mengungkap, hujan meteor Perseid adalah pemenangnya, menghasilkan bola api paling banyak.
Hujan meteor Perseid terjadi setiap awal atau pertengahan Agustus saat Bumi memasuki wilayah yang kaya debris komet Swift-Tuttle. Meteor dalam peristiwa ini akan memasuki atmosfer dengan kecepatan sekitar 211.200 km/jam.
NASA dalam publikasi di situs webnya, Jumat (26/7/2013), menyatakan bahwa hujan meteor Perseid menjadi yang paling kaya bola api karena karakteristik komet yang menyebabkannya.
"Komet Swift-Tuttle punya inti komet yang besar mencapai 26 kilometer. Kebanyakan komet lain lebih kecil dengan inti hanya beberapa kilometer. Akibatnya, Swift-Tuttle menghasilkan lebih banyak meteoroid yang cukup besar untuk menghasilkan bola api," kata Cooke.
Hujan bola api Perseid bisa disaksikan juga di Indonesia, sekitar pukul 10.30 malam hingga 04.30 dini hari waktu lokal. Agar optimal, pengamat perlu mencari tempat lapang dan gelap. Bersiap-siaplah sebab jumlah meteor yang muncul bisa mencapai 100 buah per jam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.