Kedua matematikawan tersebut mendasarkan pendapatnya pada pandangan pakar antariksa Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), Robert Feita, yang pada tahun 1983 menyatakan bahwa alien sengaja mendesain wahananya agar tak tampak oleh penginderaan manusia.
Dalam makalahnya di International Journal of Astrobiology, kedua peneliti tersebut menguraikan bagaimana wahana milik alien bergerak di antariksa serta kecanggihannya dibandingkan dengan wahana yang dibuat manusia saat ini. Kata mereka, wahana Voyager yang kini sampai di tepian Tata Surya belum ada apa-apanya dengan wahana alien.
Dua peneliti tersebut, seperti diberitakan Daily Mail, Kamis (17/7/2013), mengatakan bahwa wahana alien telah dibekali kemampuan untuk "mereplikasi diri" dengan bantuan debu dan gas di antariksa. Dan, wahana alien itu sudah ada di Tata Surya.
Manusia mungkin tak percaya bahwa ada wahana alien sudah dekat. Namun, ketidakpercayaan itu lebih disebabkan karena manusia memang belum pernah atau belum mampu untuk melihatnya. padahal, wahana itu sudah eksis dalam waktu yang lama.
Menurut matematikawan tersebut, wahana milik alien tersebut mampu bergerak dengan kecepatan 10 persen dari kecepatan cahaya untuk mengeksplorasi galaksi Bimasakti dalam 10 juta tahun. Untuk bergerak, wahana itu dibantu oleh energi dari gerak bintang. Energi bintang membantu meningkatkan kecepatan.
Prediksi ilmuwan ini mungkin terdengar seperti fiksi ilmiah. Namun, keduanya melakukan perhitungan matematis dengan komputer untuk memaparkannya. Walaupun demikian, belum diketahui mengapa wahana alien itu belum juga benar-benar menampakkan diri kepada banyak orang di Bumi.
Pendapat bahwa wahana alien sudah ada di Tata Surya bukan baru pertama kali dilontarkan. Tahun 2011, Jacob Haqq-Misra dari Rock Ethics Institute mengatakan bahwa wahana alien memang sudah ada di Tata Surya. Manusia tak mengetahui hal ini karena memang belum berusaha keras menemukannya. (Dyah Arum Narwastu)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.