Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Predator, Ngengat di Kalimantan Getarkan Kelamin

Kompas.com - 09/07/2013, 20:10 WIB

KOMPAS.com — Ngengat mempunyai cara tersendiri dalam mengatasi ancaman predatornya, kelelawar. Ngengat hawk yang biasa ditemukan di Kalimantan, misalnya, akan menggetarkan alat reproduksinya dengan tujuan mengacak sonar milik kelelawar.

Getaran ini membuat si ngengat "tidak terlihat" untuk sementara. Demikian hasil studi yang dilakukan Jesse Barber, ekolog tingkah laku di Boise State University, Amerika Serikat.

"Pada ngengat macan, grup ngengat yang diketahui menghasilkan suara anti-kelelawar, sinyal ultrasonik mereka memperingatkan rasa yang tidak enak, bahkan menghambat sonar kelelawar," kata Barber, Senin (8/7/2013).

Untuk membuktikan bahwa ngengat hawk juga hasilkan suara ultrasonik anti-kelelawar yang sama dengan ngengat macan, Barber menggandeng Akito Kawahara, ahli biologi evolusi dari University of Florida. Mereka bereksperimen dengan tiga spesies ngengat: Cechenena lineosa, Theretra boisduvalli, dan Theretra nessus.

Ketiga spesies ini ditempatkan dalam alat yang dilengkapi tali pancing dan sedotan minuman. Di sini, kecepatan dan suara para ngengat direkam dengan kamera berkecepatan tinggi dan mikrofon. Digunakan juga speaker berteknologi tinggi yang bisa memainkan rekaman suara ultrasonik dari kelelawar.

"Kami menempatkan ngengat di depan speaker ultrasonik dan mikrofon, kemudian kami putar suara kelelawar ke ngengat-ngengat ini dan lihat bagaimana perilaku mereka," ujar Kawahara, yang hasil studinya dipublikasikan pada Rabu (3/7/2013) lalu di jurnal Biology Letters.

Benar saja, setelah mendengar suara kelelawar, ngengat-ngengat ini menghasilkan suara ultrasonik. Dengan bantuan kamera berkecepatan tinggi, bisa terlihat dari mana asal suara ini. Ternyata ngengat menghasilkan suara ultrasonik ini dengan cara menggesekkan alat kelamin. Perilaku ini ditemukan di ngengat jantan dan betina.

"Kami menduga bahwa suara ini digunakan untuk menghambat ekolokasi kelelawar dan memperingati para kelelawar," kata Kawahara. (Carrie Arnold/National Geographic Indonesia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com